KABAR BIREUEN- Masyarakat penderita kecacatan menetap penyakit kaki gajah menahun tak mungkin disembuhkan lagi, kecuali kakinya yang mengalami penyakit kaki gajah atau bagian tubuh lainnya diamputasi (dipotong).
Kepala UPTD Puskesmas Jeumpa dr Zubaidah didampingi Muzakkir penaggung jawab pecegahan penyakit kaki gajah menyampaikan hal itu dihadapan para Imum Desa 42 Desa dalam Kecamatan Jeumpa pada sosialisasi pencegahan penyakit kaki gajah hari terakhir di Aula Puskesmas setempat, Sabtu (9/9/2017) kemarin.
Diharapkan, segenap perangkat desa dalam Kecamatan Jeumpa harus serius menanggapi terhadap sosialisasi pencegahan penyakit kaki gajah diselenggarakan di Aula UPTD Pukesmas Jeumpa selama lima hari berturut-turut (5-9/9-2017) bagi para Mukim, Keuchiek, Sekdes, Imum Desa berasal dari 42 desa dalam Kecamatan Jeumpa.
Sosialisasi pecegahan penyakit kaki gajah melalui perangkat desa 42 desa selama lima hari memasuki tahun ke-3.Diharapkan para perangkat desa berperan aktif mensosialisasikan kepada warganya masing-masing. Tentang pentingnya melakukan pencegahan terhadap penyakit infeksi yang bersifat menahun disebabkan cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk.
Dikatakan, di Kecamatan Jeumpa ada tiga warga penderita penyakit kaki gajah yang sudah menahun, dua penderita warga Desa Geudong Tampu dan satu warga Desa Mon Jambee.
“Sudah cukup tiga warga di Kecamatan Jeumpa penderita penyakit kaki gajah, jangan sampai bertambah lagi,” harap dr Zubaidah yang sangat serius mencegah warga Kecamatan Jeumpa agar tidak tertular penyakit kaki gajah.
Bulan Oktober 2017 bulan yang ditetapkan untuk meminum obat pencegah penyakit kaki gajah secara serentak diseluruh daerah endemis di Indonesia.
Dr Zubaidah juga menyampaikan kendala yang dialami tahun sebelumnya masyarakat di desa-desa, kendati Pukesmasm dan Pustu sudah menyerahkan obat pencegahan penyakit kaki gajah, tapi tidak diminum, dengan alasan lupa.
Hal ini jangan sampai terulang lagi, karena obat yang diberikan itu dimnum sesuai petunjuk untuk mencegah ketularan penyakit kaki gajah bagi masyarakat, Penyakit kaki gajah, dapat menimbulkan cacat menetap pembesaran kaki, lngan, kantong buah zakar, payu dara dan alat kelamin.
“Orang tua, anak, laki-laki, perempuan dan seluruh lapiran masyarakat bisa terkena penyakit ini jika tidak dilakukan pencegahan,” ujar dr Zubaidah.
Penanggung jawab penyakit kaki gajah, Muzakkir dalam menyampaikan sosialisasi, mengatakan, penyakit kaki gajah ditularkan dari seseorang yang dalam darahnya terdapat anak cacing mikrofilaria kepada orang lain melalui nyamuk.
Saat nyamuk terinfeksi mengisap darah orang yang sehat larva didalam tubuh nyamuk menemplekl pada kulit manusia dan masuk kedalam tubuh manusia. Karva kemudian berimigrasi ke saluran getah bening dan tumbuh dewasa menjadi cacing filarial.
Semua jenis nyamuk bisa menularkan penyakit kaki gajah, seperti nyamuk rumah, nyamuk got, nyamuk hutan, nyamuk rawa dan nyamuk sawah.
Muzakkir menjelaskan, orang yang tidak boleh minum obat pencegah kaki gajah, anak-anak dibawah usia 2 tahun, ibu hamil dan orang sakit berat.
Selain itu orang yang sering cuci darah, penderita epilepsy/ayan, anak yang sering kejang, penderita sakit berat yang berbaring di tempat tidur, demam tinggi, batuk darah, kanker, anak yang sangat kurus, penderita penyakit kaki gajah yang demam tinggi.
Pencegahannya, hindari gigitan dan memberanas nyamuk penular, pemberian obat pencegahan massal penyakit kaki gajah dengan semua orang minum obat pencegah penyakit kaki gajah dapat hilang selamanya. (Abu Iskandar).