KABAR BIREUEN – Meugang di Aceh merupakan tradisi turun temurun ketika menjelang bulan suci ramadan, hari raya idul fitri dan idul adha. Namun pada tahun ini tradisi tersebut harus diatur secara khusus oleh pemerintah karena di tengah situasi pandemi COVID-19.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bireuen, H. Husaini, SH MM pada acara coffee morning dengan wartawan di Meuligoe Bireuen, Senin (20/4/2020) menyampaikan, untuk pelaksanaan tradisi meugang menyambut bulan suci Ramadan dan hari raya idul fitri 1441 H hanya diperbolehkan di pasar tradisional kemukiman dan gampong masing-masing.
“Tidak boleh dibuka lapak khusus seperti di Jalan Tgk Chiek Johan Alamsyah Kota Bireuen (Depan Meunasah Kota) dan Kota Matangglumpangdua. Ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona,” kata Husaini yang biasa disapa Abi Ni.
Terkait dengan tradisi meugang menyambut bulan suci ramadan dan hari raya idul fitri 1441 H, Plt Bupati Bireuen Dr. H. Muzakkar A Gani, SH MSi telah mengeluarkan edaran tanggal 14 April 2020 nomor 440/894/2020 tentang larangan membuka pasar khusus hari meugang menjelang bulan suci Ramadan dan hari raya idul fitri 1441 H.
Dalam surat tersebut, Plt Bupati Bireuen menyebutkan, bahwa larangan yang dikeluarkan itu merupakan tindaklanjut Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease (COVID-19).
“Larangan tersebut tujuannya untuk mencegah dan mengantisipasi meluasnya pengaruh virus Corona terutama di Kabupaten Bireuen,” sebut Muzakkar A Gani.
Kemudian kepada camat dan keuchik diminta agar menyampaikan kepada masyarakat luas, terhadap tradisi pemotongan sapi hari meugang dalam wilayah Kabupaten Bireuen tidak dibenarkan membuka lokasi khusus (lapak) untuk menjual daging.
Pemkab Bireuen hanya memperbolehkan jual daging meugang di lokasi pasar tradisional kemukiman dan gampong masing-masing. “Dan setiap hewan ternak yang akan disembelih untuk hari meugang diwajibkan pemeriksaan kondisi kesehatan oleh tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan,” tegas Plt Bupati Bireuen. (Rizanur/*)