KABAR BIREUEN-Pemerintah Kabupaten Bireuen mengadakan temu ramah dengan insan pers liputan Bireuen, Kamis (28/1/2021) di Meuligoe setempat.
Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani SH, MSi dalam sambutannya mengakui masih banyak kekurangan dalam kepemimpinannya.
Adapun isu yang saat ini masih dibahas dan mencuat terkait pengisian jabatan wakil bupati dan masalah bangunan di bekas tanah PJKA.
Muzakkar menyebutkan apa yang belum selesai tersebut menguras energinya sebagai bupati dalam menanggapi terkait wakil bupati dan isu-isu pembangunan, pemerintahan, sosial dan ekonomi.
Dia berharap, masyarakat dapat memahami apa yang sebenarnya terjadi, tidak terfokus pada isu kedaerahan semata, terutama terkait asal usul kampungnya di Pidie.
Karena, dia merasa dirinya merupakan orang Bireuen yang sudah puluhan tahun berkiprah di Kabupaten Bireuen dan menikah dengan wanita Leubeu, Kecamatan Makmur.
Perihal bangunan di bekas tanah PJKA, pemerintah kalau terkait investasi memberi ruang dan kemudahan usaha kalau memang ingin maju.
“Semua itu dilihat dari segi profesional tanpa melihat kontek PSPA (Pidieisme). Jadi yang membangun di bekas tanah PJKA itu investor pemerintah hanya mengurusi terkait izin saja,” jelas Muzakkar.
Terkait rencana perobohan Stadion Cot Gapu, Bupati Muzakkar menyebutkan, untuk menjadi stadion sebagai persiapan PON 2024 dimana Bireuen menjadi salah satu venue sepakbola, Stadion Cot Gapu belum bisa jadi stadion utama.
“Kalaupun dirobohkan tetap akan menjadi lapangan di tempat tersebut. Kalau dibuat menjadi stadion PON maka tidak ada tempat parkir dan tidak memungkinkan dibangun di situ,” sebutnya.
Dijelaskan Muzakkar, pihaknya sudah meminta pendapat sesepuh Bireuen dan juga terkait rencana perobohan dan pembangunan stadion.
Sementara itu, Kadis Perhubungan Bireuen, Ismunandar ST menanggapi kondisi parkir semraut, itu diantaranya disebabkan kesadaran pengguna lalu lintas yang kurang.
Hal lainnya karena, ruang atau areal parkir khusus tidak tersedia, parkir di tepi jalan. Nantinya akan dibuat ruang antara bangunan dan jalan, berbasis IMB, misalnya kanopi dibuka atau tempat berjualan dibuka menjadi areal parkir.
“Terkait kesemrautan tersebut sedang kita carikan jalan keluar dan nanti dibicarakan didalam forum lalu lintas,” katanya.
Hadir dalam temu ramah tersebut, Sekda Bireuen, Ir Zulkifli Sp, Asisten, staf ahli, Kadis terkait, Ketua PWI Bireuen, Suryadi, Ketua AJI Bireuen, Bahrul Walidin, Ketua PWA Bireuen, Abdullah, Ketua PPWI Bireuen, Rusmadi serta puluhan wartawan liputan Bireuen.(Ihkwati)