KABAR BIREUEN– Dalam rangka usulan berbagai program untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Gampong (RKPG), aparatur Gampong Paku Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen mengadakan musyawarah khusus perempuan di meunasah desa setempat, Jumat (29/9/2017).

Musyawarah kaum perempuan itu merupakan yang pertama kali dilaksanakan di desa tersebut. Kegiatan itu dipimpin langsung Ketua PKK Gampong Paku, Rahmiati Asnawi.

Rahmiati Asnawi kepada Jurnalis Warga usai musyawarah tersebut mengatakan, tujuan musyawarah untuk berdiskusi dan mengusulkan program-program yang dibutuhkan oleh kaum perempuan, dan masuk dalam RKPG tahun 2018 nanti.

“Sebelumnya keterlibatan dan peran perempuan dalam musyawarah perencanaan pembangunan di Gampong Paku sangat rendah. Namun sekarang aparatur dan masyarakat terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan partisipasi perempuan,” ungkap Rahmiati.

Dikatakannya, dalam musyawarah itu banyak usulan yang muncul dari warga setempat, baik bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pembangunan dan lainnya.

Usulan yang lahir dari musyawarah tersebut diantaranya seperti beasiswa anak putus sekolah, pengadaan alat bantu bagi lansia, modal usaha untuk disabiltas dan beberapa hal lainnya. Meskipun tidak semua masuk dalam RKPG, namun masyarakat telah berusaha berpartisipasi dalam mengutarakan semua kebutuhannya.

“Memang dalam penyusunan RKPG ada prioritas, namun kami tetap mencoba mengusulkannya apa saja yang dibutuhkan warga. Siapa tahu ada celah lain untuk mewujudkannya,” harapnya.

Salah seorang penyandang disabilitas, Maida wati, juga ikut memberikan suara mengenai kepeduliannya terhadap pembangunan gampong, terutama bagi kelompok marjinal mengharapkan ada skala prioritas yang dibutuhkan warga.

“Tentunya desa harus bisa membuat program skala prioritas yang dibutuhkan masyarakat, kami akan tetap mendukung dan ikut serta dalam pembangunan gampong. Tidak seperti dulu lagi,”sebutnya.

Sementara itu, Keuchik Gampong Paku, Asnawi Ali menjelaskan, dia bersama perangkatnya turut mengawasi rapat tersebut sampai tuntas. Pihaknya mendukung penuh dan memberi apresiasi kepada seluruh kaum perempuan yang sudah berpartisipasi untuk membangun gampong melalui ide-ide mereka. Semua usulan perempuan dalam musyawarah tersebut ditanggapi baik olehnya.

“Kami aparatur tidak mungkin tahu kebutuhan kaum perempuan, jika mereka tidak mengusulkannya. Oleh karena itu, penting untuk mengadakan musyawarah sesama perempuan, guna dapat terungkap semua hal yang dibutuhkan,” jelas Asnawi

Hal yang sama diungkapkan Sekdes Gampong Paku, Bukhari, perempuan bukan hanya sebagai objek sasaran pembangunan, namun juga harus menjadi subjek pembangunan dan dana gampong wajib menyentuh kepentingan semua lapisan masyarakat.

“Musyawarah perempuan ini kami anggap sangat penting untuk keterlibatan mereka dalam pembangunan gampong,” pungkasnya. (Jurnalis Warga/Fittriani)