KABAR BIREUEN – Untuk mengetahui tingkat konsumsi garam beryodium dalam masyarakat setempat, petugas dari Puskesmas Juli 2 melakukan survey dengan cara memeriksa kadar yodium pada garam yang dibawa murid MIN Cot Meurak Bireuen, Jumat (4/8/2017).

Pemeriksaan dilakukan dengan cara meminta murid membawa garam dari rumah masing masing, lalu petugas memberikan dua-tiga tetes iodium test pada setiap garam tersebut. Murid terlihat sangat antusias memperhatikan perubahan warna pada garam setelah diberikan iodium test.

“Jika garamnya berubah menjadi warna unggu berarti garam tersebut cukup yodium, jika timbul warna unggu muda atau keputih putihan berarti garam tersebut kurang yodiumnya,” kata Nurbaiti, petugas Puskesmas didampingi rekannya, Armiati.

Petugas juga menjelaskan, manfaat mengkonsumsi garam yodium diantaranya adalah untuk mencegah penyakit gondok dan untuk pertumbuhan badan.

“Kalau garamnya tidak beryodium, kita minta anak-anak untuk menyampaikan pada orang tuanya agar mengganti garam yang mereka konsumsi,” tambah Armiati.

Setiap Februari dan Agustus, kata Armiati, petugas Puskesmas melakukan survey penggunaan garam yodium di sekolah-sekolah dalam wilayah kerja mereka. “Bulan dua lalu penggunaan garam yodium anak-anak disini tergolong tinggi,” katanya.

Kepala MIN Cot Meurak Bireuen, Sardani, memberikan apresiasi kepada petugas Puskesmas Juli 2 atas kerjasama selama ini.

“Puskesmas telah banyak membantu kami dalam bidang kesehatan, baik dalam survey penggunaan garam yodium maupun pada pembinaan dokter kecil serta penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah,” ujar Sardani.  (Najib Zakaria)