KABAR BIREUEN – Polres Bireuen belum berhasil menangkap pelaku yang diduga membakar balai pngajian milik Persyarikatan Muhammadiyah di Gampong Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen pada Selasa subuh, 30 Mei 2023.

Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko yang ditanya Kabar Bireuen pada acara pertemuan dengan wartawan di salah satu cafe di Kota Juang Bireuen, Kamis (14/9/2023) terkait perkembangan penanganan kasus dugaan pembakaran balai pengajian yang dilaporkan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Samalanga, Ustaz Yahya Arsyad, belum dapat menyampaikan hasil apa pun.

“Nanti kita buat pertemuan lagi menyangkut masalah ini (pembakaran balai pengajian milik Muhammadiyah) dan akan kami rilis lagi,” kata AKBP Jatmiko.

Kasus ini kan sudah lebih 100 hari, terkesan Polres Bireuen tidak serius mengungkap empat kasus yang dilaporkan Pengurus Muhammadiyah sejak tahun 2017.

Lagi-lagi mantan Kapolres Simeulue ini tidak dapat berkomentar banyak, meskipun pada malam pisah sambut Kapolres Bireuen di Meuligoe Bireuen mengatakan, salah satu PR baginya adalah menyelesaikan kasus Sangso Samalanga.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, balai kontruksi kayu yang sering dimanfaatkan untuk tempat salat terletak di tanah wakaf Muhammadiyah Samalanga, di Gampong (Desa) Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen terbakar, Selasa subuh (30/5/2023). Sumber api yang melalap bangunan tersebut, belum dapat dipastikan. Namun, kuat dugaan bangunan itu sengaja dibakar oleh pihak tertentu.

Sebuah sumber lainnya yang layak dipercaya, mengaku ikut memadamkan kobaran api sedang melalap balai konstruksi kayu yang sering dimanfaatkan untuk tempat salat warga Muhammadiyah di Samalanga.

“Saat itu kami sedang menuju Meunasah Sangso untuk salat subuh berjamaah. Saya melihat kobaran api di tanah wakaf milik Muhammadiyah yang tidak jauh dengan rumah saya. Kemudian kami ada empat orang langsung ke lokasi untuk memadamkan api,” ujarnya.

Ditanya bagian apa saja yang terbakar, sumber tersebut yang juga warga Gampong Sangso, menyebutkan hanya bagian lantai dan beberapa bagian lainnya.

Begitu pula saat ditanya sumber api, ia tidak tahu persisi, tetapi dugaannya dibakar.

“Dugaan saya balai itu dibakar, karena semua sajadah dikumpulkan untuk menyulut api,” katanya.

Dugaan tersebut juga berdasarkan hasil pemeriksaan Labfor Mabes Polri bahwa balai pengajian tersebut memang dibakar.  (Rizanur)