KABAR BIREUEN – H. Saifannur, Bupati Bireuen terpilih, segera merealisasikan janjinya untuk membantu memperjuangkan pembangunan Jembatan Rangka Baja Tipe B yang menghubungkan Gampong Awe Geutah Paya, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng dengan Gampong Teupin Reudeup, Kecamatan Peusangan Selatan.
Demikian disampaikan H. Mukhlis, A.Md, adik kandung H. Saifannur kepada Kabar Bireuen, Selasa (9/5/2017) saat melakukan survey lokasi pembangunan jembatan di Awe Geutah Paya.
Menurutnya, saat kampanye Pilkada lalu, Saifannur menjanjikan akan memperjuangkan untuk segera dibangun jembatan rangka baja yang menghubungkan Gampong Awe Geutah Paya dengan Gampong Teupin Reudeup.
“Dan Alhamdulillah, hari ini keinginan masyarakat untuk dibangun jembatan rangka baja bakal terwujud, sesuai janji kampanye kita dulu memperjuangkannya,” kata pengusaha yang akrab disapa Mukhlis Takabeya ini.
Lanjutnya, jembatan rangka baja tipe B tersebut panjangnya mencapai 130 meter yang dirancang beda dengan jembatan lainnya agar lebih aman, untuk tidak terulang seperti kejadian Jembatan Krueng Tingkeum Kutablang.
Untuk pembangunannya, kata Mukhlis Takabeya, jika tidak ada persoalan dengan lahan milik masyarakat, bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Mudah-mudahan tidak ada kendala dengan lahan milik masyarakat, agar kita bisa mulai pekerjaannya,” imbuh Mukhlis.
Terkait dengan bakal dibangunnya jembatan rangka baja tersebut, masyarakat Awe Geutah Paya menyambut gembira. Seperti diungkapkan oleh Abdul Hadi, Tuha Peut Gampong Awe Geutah Paya kepada Kabar Bireuen.
Menurutnya, hampir setiap tahun sejak tahun 2004 sudah diajukan permohonan jembatan rangka baja ke Pemkab Bireuen maupun Pemerintah Provinsi Aceh, namun tidak pernah direspon.
“Dan Haji Saifan baru kemarin menjanjikan untuk memperjuangkan dibangun jembatan baru di sini, Alhamdulillah sudah diwujudkan. Karena harapan kita dari dulu tidak muluk-muluk, yaitu jembatan dan irigasi, itu sudah sangat mengharukan bagi kami warga,” ungkap Abdul Hadi yang mengaku pensiunan guru madrasah ini.
Dia juga menuturkan, selama ini, untuk melintasi dari Awe Geutah Paya ke Teupin Reudeup, dan sebaliknya, warga masih menggunakan jembatan gantung yang kondisinya sudah sangat tidak layak lagi.
“Bahkan sudah 7 orang yang terperosok nyaris jatuh ke sungai karena papan lantai jembatan semuanya hampir lapuk dimakan usia. Semoga jembatan baru segera terwujud, jangan sampai menelan korban manusia dulu baru ada perhatian,” bebernya.
Selain itu, jelas Abdul Hadi, dengan adanya jembatan rangka baja, sangat menguntungkan bagi petani dalam mengangkut hasil pertaniannya. “Proyek ini bukan kontraktor saja yang diuntungkan, tapi kami masyarakat khususnya petani yang paling diuntungkan,” tutupnya. (Rizanur)