KABAR BIREUEN –  Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD)Partai Gerindra Aceh, Ir. H. TA Khalid, MM meresmikan Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Bireuen di Jalan Medan- Banda Aceh, Gampong Geulanggang Baro, Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Senin (31/7/2017).

Peresmian kantor tersebut ditandai dengan pemotongan pita dan peusijuek oleh tiga ulama kharismatik Aceh.

TA. Khalid dalam sambutannya menyebutkan, selama ini dirinya seolah-olah  tak bersikap atas kekosongan yang terjadi di Partai Gerindra Breuen, karena ketua lama, Kesuma Fachridha, ST, ada keterbatasan waktunya di Bireuen.

Maka, katanya, beberapa waktu yang lalu, DPD Partai Gerindra Aceh telah memutuskan menunjuk Ruslan M Daud sebagai Plt Ketua DPC Gerindra Bireuen.

Dia berharap, di tangan Ruslan, Gerindra jaya, Gerindra besar. Tapi, semuanya itu harus ada sinergisitas, karena kekompakan tak menjamin kesuksesan. Tapi sinergisitas yang bisa membuat sukses.

“Lagee tanyoe gulam bak u rame-rame, maka meunyoe sidroe jak u wie dan sidroe jak u uneun, hana akan berhasil. Tapi, harus saban jak mandum. Begitulah umpamanya, sinergisitas harus ada,” sebutnya.

Jadi, sebutnya, sinergisitas harus punya satu suara, partai komando, satu kata, pendapat boleh beda, tapi setelah diputuskan tidak boleh ada perbedaan.

Membawa gerbong partai, katanya, beda dengan pemerintahan. Di partai harus ada seni tersendiri dalam menyatukan semua orang. Dia berharap kepada Ruslan M Daud, agar bisa menyatukan yang terburai.

“Tolong, yang masih terburai dan belum menyatu, mari kita persatukan,” pesannya.

Ditambahkannya, Gerindra berbeda dengan partai lain. Gerindra tidak memanggil calon anggota dewan, tapi harus memberikan kepada calon yang pantas. Mengajak, menyuruh yang berpotensi untuk maju menjadi calon.

“Calon yang diusung Gerindra, harus betul-betul yang mengerti politik. Sebab, DPR itu lembaga politik. Lebih baik satu orang, tapi pejuang rakyat. Daripada jumlahnya banyak, tapi jadi pecundang,” katanya.

Karena, jelasnya, jika anggota dewan tak berkualitas dan tak mengerti politik, maka saat sidang hanya bisa terbengong-bengong saja. Semakin banyak kursi dewan diduduki pecundang, kata TA Khalid, semakin rusak.

“Kita butuh pejuang politik. Gerindra pada prinsipnya akan mendukung program pemerintah yang prorakyat,” pungkasnya. (Ihkwati)