Pertemuan tembuk stunting di Desa Geudong Alue, Kota Juang, Bireuen, Rabu 20/11/2024. (Foto Dok Pemdes Geudong Alue).

KABAR BIREUEN, Kota Juang – Dalam upaya untuk mengentaskan program penurunan dan pencegahan stunting, Pemerintah Desa (Gampong) Geudong Alue, Kecamatan Kota Juang, Bireuen, mengadakan rembuk stunting.

Kegiatan tersebut mengangkat tema “Melalui Konvergensi Pencegahan Stunting Kita Wujudkan Sumber Daya Manusia Yang Unggul Menuju Indonesia Maju”

Kegiatan dibuka Camat Kota Juang, Musni Syahputra, S.IP., M.Ec.Dev, di kantor keuchik setempat, Rabu 20 November 2024.

Camat Kota Juang, Musni Syahputra dalam arahannya mengatakan, kegiatan rembuk stunting desa merupakan salah satu komponen dari upaya konvergensi stunting.

Rembuk stunting desa adalah pertemuan yang dilakukan untuk membahas dan menetapkan program pencegahan dan penanganan stunting di desa.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan Musyawarah Desa penyusunan RKP desa tahun berikutnya (Musrenbang desa),” ujarnya.

Disebutkan, rembuk stunting desa mencakup:

1. Penyampaian laporan konvergensi pencegahan stunting di desa yang telah dilaksanakan selama Ini oleh TPPS desa yang di dalamnya terdiri dari berbagai unsur teknis dan lembaga (PKK, KPM, Kader posyandu, bidan desa, kader penyuluh KB, Tgk Imum, perangkat desa dan lain-lain.

2. Diskusi terarah (FGD) terkait rancangan usulan konvergensi stunting di gampong.

3. Penetapan usulan kegiatan prioritas.

4. Pembentukan tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian yang dibutuhkan.

Menurutnya, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembagan anak akibat kekurangan gizi kronis dan injeksi berulang.

Untuk mencegah stunting, salah satu tindakan yang ampuh adalah memenuhi gizi sejak masa kehamilan.

Disebutkan, Berdasarkan Perpres Nomor 72 tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, ada beberapa kelompok sasaran yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0 sampai dengan 59 bulan.

“Artinya kelompok sasaran yang dimaksud perlu dilakukan pemantauan kondisi terkini dalam hal mendapatkan layanan selayaknya ataupun belum,” jelas Camat Kota Juang.

Lanjutnya, pihaknya berpendapat, salah satu program terpenting dan layak untuk dilakukan oleh dalam upaya konvergensi stunting adalah pembangunan rumah gizi gampong.

Dengan adanya bangunan tersebut bisa digunakan sebagai sekretariat TPPS gampong, KPM dan lain-lain sebagai salah-satu sarana dan prasarana pendukung.

“Sehingga desa akan lebih fokus dalam melakukan upaya konvergensi stunting,” jelasnya.

Hal lain yang perlu kita lakukan adalah melaksanakan 7 layanan dasar meliputi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), konseling gizi terpadu, perlindungan sosial (program subsidi keluarga miskin) KIS, KIP, PKH, beras miskin, dan lain-lain.

“Kemudian, sanitasi dan air bersih, layanan pendidikan anak usia dini (PAUD), pengasuhan anak, dan pendayagunaan lahan berupa pekarangan rumah,” pungkas Musni Syahputra.

Sebelumnya, Kepala Desa (keuchik) setempat, Sayed Fachrurradhi melaporkan, tujuan utama kegiatan ini untuk menyatukan berbagai pihak dalam upaya mencegah dan menangani masalah stunting di tingkat desa.

Selain itu, untuk mengerakan para aparatur desa, bidan desa serta kader dan unsur PKK mengentaskan program penurunan dan pencegahan stunting di desa.

Disebutkan, pemateri pada kegiatan ini terdiri Camat Kota Juang, Kapus Kota Juang dan Kepala UPTD KB Kota Juang.

“Kegiatan rembuk stunting ini merupakan program nasional melaksanakan penurunan angka stunting,” kata Sayed Fachrurradhi. (Hermanto)