KABAR BIREUEN – Proyek Pompanisasi yang dibangun tahun 2015 di Gampong Awe Geutah Paya Kecamatan Peusangan Siblah Krueng sampai sekarang belum dapat difungsikan, alias mubazir.

Menurut tokoh masyarakat Gampong Awe Geutah Paya, Abdul Hadi kepada Kabar Bireuen, Selasa (9/5/2017) mengatakan, pompanisasi yang dibangun tidak dapat difungsikan karena beberapa faktor.

“Pipa juga tidak sampai ke dalam sungai untuk menyedot air. Dan air tidak bisa sampai ke saluran karena sekitar 40 meter lagi belum dipasang pipa. Masalah lainnya biaya untuk mengoperasikan mesin juga terkendala dari pihak petani sendiri,” ungkapnya.

Untuk mengairi sawah selama ini, lanjut Abdul Hadi, petani masih mengandalkan air tadah hujan dan air sumur.

“Makanya kami sangat berharap Irigasi Mon Seuke Pulot, Kecanatan Peusangan Siblah Krueng dapat segera terwujud. Kalau irigasi sudah ada, pompanisasi itu saya rasa tidak begitu penting lagi,” tandasnya.

Terkait dengan proyek pompanisasi tersebut, mantan anggota DPRK Bireuen, Munazir Nurdin juga memberikan tanggapan. Menurutnya, selain tidak berfungsi, konstruksi bangunannya juga dibangun asal jadi.

“Boleh lihat sendiri ke lokasi, bangunan tempat pompanisasi itu juga dibangun asal-asalan. Kalau pemerintah tidak ikhlas membangun untuk masyarakat sebaiknya tidak usah dibangun aja, daripada mubazir begitu akhirnya hanya dapat dijadikan tontonan saja,” kecam mantan Ketua Komisi A DPRK Bireuen ini.

Terkait masalah ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bireuen, Ir. Alie Basyah, M.Si yang dihubungi via telepon selular pribadinya tidak berhasil. Dan saat ditanyakan keberadaannya kepada salah seorang Kepala Seksi pada dinas tersebut mengaku tidak tahu.

“Saya tidak tahu pak Ali (Alie Basyah) dimana. Saya sekarang lagi di Banda Aceh di acara Penas,” jawab Mulyadi yang dihubungi lewat Video Call WA. (Rizanur)