KABAR BIREUEN – Tim Pansus Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Daerah Pemilihan (Dapil) III mensinyalir pembangunan proyek Bendungan Irigasi Seuke Pulot, di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Bireuen sarat permainan yang dilakukan antara pihak dinas teknis dengan rekanan.

Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Tim Pansus DPRA Dapil III, Murdani Yusuf yang didampingi sejumlah rekannya kepada Kabar Bireuen, Rabu (7/6/2017) di kediamannya, kawasan Kota Juang, Bireuen.

Murdani mengaku sedih dan kecewa saat melihat langsung hasil pembangunan Bendungan Irigasi Seuke Pulot yang digagas 9 tahun silam oleh Irwandi Yusuf ketika menjabat Gubernur Aceh.

“Saya sedih dan kecewa melihat kondisi bangunannya sekarang seperti bangunan tak bertuan, padahal pekerjaannya sudah menelan anggaran Rp80 milyar,” ungkapnya.

Dia mensinyalir, pada proyek ini ada indikasi kuat permainan yang dilakukan pihak dinas teknis dengan rekanan. Seperti, pelaksanaan objek pekerjaan paling mudah didahulukan yang tujuannya untuk meraup keuntungan lebih besar.

“Dan alokasi anggaran yang tidak maksimal sehingga bangunan ini tidak jelas kapan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tukas politisi dari Partai Persatuan Pembangunan ini.

Ditambahkannya, Tim Pansus ini nanti akan merekomendasikan kepada Dinas Pengairan Provinsi Aceh untuk mendesain ulang program pembangunan Bendungan Irigasi Seuke Pulot dengan terjun langsung ke lokasi.

“Desain ulang tidak dilakukan diatas meja, tetapi langsung ke lapangan, agar dapat diketahui kebutuhannya apa-apa saja, dan ini tidak boleh main-main sampai berlarut-larut pelaksanaannya. Yang penting target selesainya harus jelas. Kalau bisa Gubernur terpilih, Irwandi Yusuf bisa sama-sama ke lokasi nanti, karena ini program beliau dulu,” imbuh Murdani menegaskan.

Selain meninjau lokasi Bendungan Irigasi Seuke Pulot, Tim Pansus yang terdiri dari Murdani Yusuf, Saifuddin Muhammad, Efendi, Kautsar, Zulfadli, Samsul Bahri dan Hj. Fauziah itu juga meninjau pembangunan Bendungan Alue Geurutut, Waduk Dayah Baro dan Pembangunan Jalan Paya Cut – Pante Lhong, Kecamatan Peusangan.

Untuk Bendungan Alue Geurutut, anggota DPR Aceh ini mengharapkan kepada Pemerintah Aceh dapat memperioritaskan pembangunannya agar bisa segera dimanfaatkan untuk mengairi sawah di tiga kecamatan dalam Kabupaten Bireuen.

Sedangkan yang menjadi sorotan Tim Pansus ini, Pembangunan Jalan Paya Cut – Pante Lhong, Kecamatan Peusangan, kualitasnya rendah. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT. Krueng Meuh tersebut menguras dana APBA Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp4,6 milyar.

Diinformasikannya, hari ini mereka juga akan meninjau sejumlah proyek yang dibiayai dengan dana Otsus Aceh dan APBA Tahun 2016, yaitu PPI Peudada, Pembangunan Jety Peulimbang, Pembangunan Jety di Jeunieb dan Pembangunan Dayah Babussalam Jeunieb. (Rizanur)