KABAR BIREUEN, Bireuen – Jumlah pasien rawat inap pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen membludak. Namun, pihak manajemen memastikan semua warga yang berobat dilayani sesuai prosedur.
Setiap hari pasien yang dirawat di IGD (Instalasi Gawat Darurat) mencapai 30-50 orang. Sementara kapasitas tempat tidur yang disetujui Dinas Kesehatan dan BPJS, hanya 13 tempat tidur sesuai luas ruangan IGD.
Meski begitu, semua pasien yang harus menjalani rawat inap, tetap dilayani dengan baik sesuai prosedur,. Dipastikan, tidak ada pasien yang ditelantarkan.
Demikian disampaikan Plt Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Minar Mushari, SpS didampingi Plt Wakil Direktur Pelayanan, dr Muhammad Adi, SpRad kepada Kabar Bireuen, Senin pagi (17/11/2025).
Menurut dr Minar, pihak RSUD dr Fauziah telah menyampaikan kepada puskesmas dan rumah sakit yang merujuk pasien, apabila tempat tidur di IGD penuh, agar meninggalkan bed ambulans untuk sementara waktu.
“Ketika IGD penuh, petugas juga menyampaikan kepada pasien dan keluarga. Namun pasien maupun keluarganya tetap ingin dirawat di rumah sakit Fauziah dan menerima segala keterbatasan fasilitas. Walaupun fasilitas terbatas, pelayanan tetap diberikan yang terbaik,” terangnya.
Manajemen beserta tenaga medis dan tenaga kesehatan RS Fauziah, tegas Plt Direktur, berkomitmen untuk melakukan peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Saya dan dokter Adi (Plt Wakil Direktur) serta staf rumah sakit Fauziah komit meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Selama ini pelayanannya sudah baik dan terus kita tingkatkan,” tegasnya.

Terkait kekurangan gedung rawat inap, kata dokter spesialis saraf ini, akan segera diupayakan penambahan, mengingat sudah tersedia lahan baru untuk perluasan gedung.
Plt Wakil Direktur Pelayanan dr Muhammad Adi SpRad, menambahkan, idealnya RS Fauziah tersedia 400 tempat tidur untuk pasien rawat inap. Namun, saat ini hanya tersedia 248 bed.
BACA JUGA: Walaupun Alat Rontgen Rusak, Pasien Emergency di RSUD dr Fauziah Bireuen Dipastikan Tetap Dilayani
“Kita (RSUD dr Fauziah) kekurangan tempat tidur untuk pasien rawat inap. Mau ditambah tempat tidur tidak ada ruangan lagi. Idealnya rumah sakit Fauziah harus ada 400 tempat tidur, karena yang berobat ke rumah sakit kita bukan warga Kabupaten Bireuen saja, tetapi ada dari Pidie Jaya, Bener Meriah, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe,” paparnya.
Ia menambahkan setiap pasien yang masuk IGD harus diobservasi terlebih dahulu enam jam sebelum dibawa ke ruang rawat inap.
“Prosedur untuk pasien rawat inap, harus diobservasi terlebih dahulu enam jam. Jadi, bukan begitu masuk IGD langsung masuk ke ruang rawat inap. Ini SOP (Standar Operasional Prosedur),” pungkasnya.
Sebagai tambahan, mulai 1 Januari 2026 BPJS akan memberlakukan KRIS (Kelas Rawat Inap Standar) untuk semua peserta JKN dan menghapus kelas 1,2 dan 3 yang berbeda fasilitas. RSUD dr Fauziah sudah mulai melakukan penyesuaian jumlah tempat tidur menurut ruangan.
Kriteria utama KRIS, meliputi maksimal 4 tempat tidur per kamar dengan jarak antar tempat tidur minimal 1,5 meter, kamar mandi di dalam yang memenuhi standar aksesibilitas, pemisahan ruangan berdasarkan jenis kelamin dan penyakit, serta fasilitas seperti tirai pembatas, nakas, nurse call, dan outlet oksigen di setiap tempat tidur. (Rizanur)











