KABAR BIREUEN Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Teguh Wiratmoko sangat mendukung Alm Kolonel Husein Jusuf mantan Panglima Divisi X Komandemen Sumatera Langkat dan Tanah Karo yang bermarkas di Kota Juang Bireuen sangat berjasa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI diusulkan sebagai Pahlawan Nasional.

Alm Kolonel Husein Jusuf Panglima Divisi X pernah menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Keputusan Presiden Republik Indonesia Soekarno No. 472 M tahun 1960 dan Kpts Presiden RI Serikat No 184 tahun 1950.

Penghargaan yang diterima Kolonel Husein Jusuf antara lain, Penghargaan Gerilya mempertahankan negara KPTS Presiden RI Soekarno tahun 1958, Penghargaan Menteri Pertahanan RI Djuanda tahun 1958, Menteri Pertahanan Keamanan Sudomo tahun 1961, Pimpinan LVRI Pusat Letjen (Purn) Ahmad Tahir menganugerahkan penghargaan atas jasa baktinya secara luar biasa melebihi panggilan pewajiban.

Dukungan yang sama untuk melestarikan nilai sejarah perjuangan kota Juang Bireuen Pangdam IM juga sangat mendukung agar pemerintah membangun sebuah monumen Veteran Pejuang Kemerdekaan RI di pusat Kota Juang.

Agar perjuangan “Kota Juang” Bireuen yang sangat berjasa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI dimasa agresi Belanda 1947-1948 tidak hilang ditelan masa dan diketahui generasi penerus bangsa.

Sebagai melestarikan dan menghargai jasa para pejuang “Kota Juang” Bireuen, dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemedekataan RI, merenovasi kembali bekas kantor markas Divisi X samping Pendopo Bupati sebagai gedung Juang dan Balai Pertemuan Husein Jusuf.

Pangdam IM menyambut baik usulan Ketua DPD LVRI Aceh Kolonel (Purn) HM Djafar Karim dan Ketua DPC LVRI Bireuen AR Djuli dalam acara audiensi khusus Pangdam IM dengan tokoh pejuang LVRI Aceh di ruang kerja Pangdam IM Banda Aceh, Rabu (26/12/2018).

Audiensi khusus Pangdam-IM Mayjen TNI Teguh Wiratmoko didampingi Staf Pangdam IM, Kepala Badan Minvetcad DAM-IM Kolonel Inf Teguh Mulyono dengan tokoh-tokoh LVRI Aceh dihadiri tokoh-tokoh pejuang LVRI Aceh, Ketua DPD LVRI Aceh Kolonel (Purn) HM Djafar Karim, Sekretaris DPD LVRI Aceh Mayor (Purn) Oliya Marta, Kepala Biro Humas DPD LVRI Aceh, Ilyas Hasan, staf DPD LVRI Aceh Kapten (Purn) Yunan dan Ketua DPV LVRI Bireuen, AR Djuli.

Dalam pertemuan khusus Pangdam IM Mayjen TNI Teguh Wiratmoko dengan tokoh-tokoh pejuang LVRI Aceh berlangsung penuh rasa kekeluargaan.

Pangdam-IM menerima dengan baik berbagai masukan Kolonel (Purn) HM Djafar Karim dan pelaku sejarah AR Djuli putera Bireuen tentang sejarah perjuangan “Kota Juang” dan Radio perjuangan Rimba Raya milik TNI Divisi X Bireuen yang dipancarkan di hutan belantara Rimba Raya dataran tinggi Gayo Aceh Tengah 22 Desember 1948 menyiarkan bahwa Indonesia sudah merdeka diproklamirkan Soekarno Hatta 17 Agustus 1945.

Suara merdeka Republik Indonesia Radio perjuangan Rimba Raya 22 Desember 1948 satu-satunya Radio Republik yang masih mengudara ke seluruh dunia dalam enam bahasa, Indonesia, Inggris, Belanda, Arab, Urdu dan Bahasa Cina ditangkap jelas PBB telah mengetahui Indonesia sudah merdeka 17 Agustus 1945.

Melalui siara Radio perjuangan Rimba Raya PBB tidak mempercayai lagi siaran bohong Radio Hervenzent Belanda yang mengatakan, Indonesia tidak ada lagi sudah dikuasai kembali agresi Belanda.

Padahal Aceh yang dipertahankan Divisi X di Kota Juang Bireuen dan siaran Radio perjuangan Rimba Raya, masih utuh belum tersentuh agresi Belanda.

Presiden Soekarno saat hijrah ke Kota Juang Bireuen 16 Juni 1948, dalam pidatonya pada rapat umum dihadapan belasan ribu rakyat Aceh di lapangan terbang Cot Gapu 17 Juni 1948 malam mengatakan, rakyat Aceh paling berani melawan penjajahan Belanda, Aceh ditetapkan sebagai “Daerah Modal” dalam mempertahankan kemerdekaan RI.(H.AR Djuli)