KABAR BIREUEN, Kota Juang- Kelompok Tani Desa (gampong) Geulanggang Kulam, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen merupakan desa binaan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bireuen, merayakan panen perdana hasil budidaya jamur tiram.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bireuen Munawal Hadi, S.H.,M.H didamping Kasi Intel Abdi Fikri, S.H.,M.H, bersama unsur Pemerintah Kecamatan Kota Juang, Keuchik (Kepala Desa) beserta Perangkat Desa Geulanggang Kulam, unsur Lembaga Desa.
Kemudian Pendamping Desa, Pendamping Lokal Desa, kelompok masyarakat petani budidaya jamur tiram serta sejumlah masyarakat desa setempat turut serta pada panen perdana tersebut, di desa setempat, Selasa 27 Agustus 2024.
Kegiatan ini merupakan program lanjutan Desa Siaga Anti Korupsi yang telah diresmikan oleh Kajari Bireuen Munawal Hadi, pada tahun 2023 lalu.
Program budidaya jamur tiram ini bersumber dari Dana Desa Geulanggang Kulam tahun 2024 dalam kegiatan ketahanan pangan dengan nilai anggaran Rp50 juta untuk 5 kelompok tani.
Budidaya jamur tiram dapat dipanen setelah 20-30 hari masa pembibitan, dengan modal Rp 10 juta per/kelompok tani budidaya jamur tiram dapat menghasilkan sekitar 5 Kg per/hari selama 6 bulan masa panen, dengan harga jual Rp 40 ribu per/kilogram,
Sehingga dalam waktu kurang lebih 6 bulan dengan modal Rp10 juta dapat menghasilkan Rp36 juta.
Dan untuk anggaran Rp50 juta yang dialokasikan Desa Geulanggang Kulam untuk budidaya jamur tiram diperkirakan dapat menghasilkan lebih kurang Rp180 juta dalam waktu 6 bulan.
Kajari Bireuen Munawal Hadi, merasa senang dan sangat mengapresiasi kegiatan budidaya jamur ini.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat positif dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
“Ia akan mendampingi kegiatan ini sehingga program ini berjalan sukses ” katanya.
Munawal Hadi juga berharap kepada desa lain untuk secara aktif dan berpikir inovatif dalam upaya memajukan desanya sehingga desa-desa yang ada di Kabupaten Bireuen bisa menjadi Desa yang mandiri dan menghasilkan perekonomian yang sejahtera bagi masyarakat.
“Banyak potensi dan peluang-peluang usaha yang bisa kita ciptakan di desa asalkan masyarakat mau bergerak bersama,” tutup Munawal Hadi. (Hermanto)