KABAR BIREUEN-Komisi II DPRK Aceh Tamiang, Rabu (24/3/2021), melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Bireuen.

Dalam kunjungan itu, tim Komisi II DPRK Aceh Tamiang terdiri, H Syaiful Sofyan, H Samuri, Rosmalina, Muhammad Saman, Salbiah, Dedi Suriansyah beserta stafnya.

Usai melakukan pertemuan di kantor Distanbun setempat, tim Komisi II DPRK Aceh Tamiang yang diketuai H Saiful Sofyan bersama Kadistanbun Bireuen, Muhammad Nasir, SP.M.S.M mengunjungi Kelompok Tani Beulee Lam Saba dan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Makmu Beurata di Gampong Simpang Mulia, Kecamatam Juli, Bireuen.

Kehadiran mereka di gampong itu, disambut oleh Keuchik gampong setempat beserta perangkat, lembaga gampong, kepala BPP Juli, penyuluh, Pelopor Digitalisasi Desa dan unsur terkait lainnya.

Pada kesempatan itu, Keuchik Simpang Mulia, Nazaruddin dihadapan rombongan, mengatakan, pada dasarnya perkebunan masyarakat di gampung ini, adalah lahan tidur.

Kemudian dikembangkan secara mandiri oleh gampong di bantu petugas penyuluh untuk mengembangkan tanaman jagung pakan.

Menurutnya, sehubungan terkendala modal yang dubutuhkan petani untuk kebutuhan menanam jagung tersebug, maka pemerintah gampong berinisiatif membuka BUMG.

“Kehadiran BUMG guna untuk membantu memberi modal usaha untuk petani, dengan sistem bagi hasil sesuai ketentuan telah ditetapkan,” sebutnya.

Modal diberikan dalam bentuk barang sesuai kebutuhan, diantaranya bibit, pupuk, pestisida dan lainnya, sejumlah anggaran Rp 8- 9 juta per kk.

Disebutkan, keberadaan kelompok tani Beulee Lam Saba, sinkron dengan BUMG Makmu Beurata berdiri sejak tahun 2017 dibiayai dana desa.

Sampai saat ini BUMG ini, telah memberikan modal usaha bagi 72 kepala keluarga, dengan luas lahan menyeluruh diperkirakan mencapai 213 hektare.

Hasil panen jagung yang diperoleh mencapai 4,5 ton hingga sampai 5 ton per hektar, dan ditampung BUMG untuk dijual ke Medan.

“Dengan adanya lahan jagung pakan tersebut, saat ini tidak ada pengangguran di desa kami, semua warga ada kegiatan,” jelas Keuchik Gampong Simpang Mulia.

Sementara itu, H Saiful Sofyan,menjelaskan, tujuan kami dari Komisi II DPRK Aceh Tamiang, melakukan kunker ke Bireuen, yaitu untuk memperoleh masukan terkait tentang penanaman jagung pakan dan mengllhat langsung lahan tempat penanamannya.

Dimana kami memperoleh informasi bahwa kelompok tani Beulee Lam Saba yang didukung BUMG Makmu Beurata Gampong Simpang Mulia Kecamatan Juli, sedang menggalakan penanaman jagung pakan, dengan hasil panen luar biasa.

Dijelaskan, Di Aceh Tamiang, komoditi jagung belum menjadi komoditi utama, komoditi utama disana adalah bawang merah.

Setelah kami meninjau langsung ke lokasi penanaman jagung di gampong ini, kami dari Komisi II, akan mendorong Pemkab Aceh Tamiang melalui dinas terkait untuk melakukan pengembangan jagung pakan di Aceh Tamiang.

“Selain bawang merah, tanaman jagung pakan juga kita harapkan menjadi salah satu komoditi di Aceh Tamiang,” jelasnya.

Disebutkan, di Aceh Tamiang terdiri dari 12 kecamatan, 11 diantaranya adalah sektor pertanian, dimana nanti kita coba membagi zona untuk petani bawang merah dan petani jagung pakan, sesuai dengan lahannya.

Menurutnya, paparan dan masukan dari Kadistanbun Bireuen dan Keuchik Gampong Simpang Mulia, sungguh sangat bermanfaat bagi kami Komisi II yang membidangi, Bidang Perekonomian.

“Insya Allah, setelah dilakukan pengembangan jagung di Aceh Tamiang nantinya, kiranya memperoleh hasil sesuai harapan,” katanya.

Selain itu, terkait keberhasilan pengelolaan BUMG Makmu Beurata Gampong Simpang Mulia ini, juga akan kami terapkan disalah satu kampung di Aceh Tamiang.

Apresiasi untuk Distanbun Bireuen, Keuchik Gampong setempat beserta jajarannya, Kelompok Tani, Penggelola BUMG dan para penyuluh, atas keberhasilannya, dimana hasil panen jagung yang diperoleh luar biasa, biji jagung berisi penuh sampai ke atas atau ujung buahnya,” ujarnya.

Kepala Distanbun Bireuen Muhammad Nasir, SP. M.S.M. kepada wartawan, mengatakan, dalam pertemuan di Aula Distanbun Bireuen, dipaparkan sejumlah kiat yang dilakukan dinas dalam mengupayakan pengembangan komoditi pertanian di Bireuen.

Disamping itu, anggota Komisi II DPRK Aceh Tamiang juga ikut mempelajari pembentukan kelompok tani yang dianggap berhasil serta peran penyuluh pertanian selama ini di Kabupaten Bireuen.

“Semoga masukan-masukan yang diperoleh Komisi II DPRK Aceh Tamiang pada kunker di Bireuen, nantinya bisa diadopsi untuk pengembangan pertanian, terutama komoditi jagung di Aceh Tamiang. Pihaknya siap untuk saling sharing terkait penanaman jagung pakan, “kata Muhammad Nasir. (Herman Suesilo).