KABAR BIREUEN-Sebanyak 650 peserta dari 50 komunitas sepeda yang ada di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) mengikuti Gowes Bareng Kebersamaan Avicenna Goweser Aceh-Sumut (KAGAS 2) Tahun 2017.

Penglepasan para peserta dilakukan oleh Bupati Bireuen H Ruslan M Daud diwakili Sekda Bireuen Ir Zulkifli Sp, Minggu (23/4/2017) pagi di halaman Pendopo Bupati setempat.

Panitia penyelenggara KAGAS 2 dr. Athaillah, Sp.A, menjelaskan, acara ini merupakan suatu ajang silaturahmi antara komunitas sepeda yang tergabung dalam goweser Aceh Sumut dan bentuk apresiasi para goweser terhadap keselamatan bumi.

“Kegiatan ini bukan merupakan perlombaan untuk mencari juara melainkan sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antara sesama peserta,” ujarnya.

Panitia mengharapkan pada event ini zero accident, yaitu para peserta lebih mengutamakan keselamatan diri masing-masing.

Menurutnya,  kegiatan dengan mengambil tema “Mari selamatkan bumi dengan bersepeda” direncanakan juga melakukan penanaman pohon di Masjid Juli, Simpang Jaya sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Dijelaskan, KAGAS 2 Tahun 2017, selain hadir goweser peninjau dari Cikarang, Jawa Barat, kegiatan ini diikuti 650 orang peserta dari 50 komunitas yang ada di Aceh dan Sumut, tahun ini peserta meningkat dibandingkan tahun lalu.

“Start dilakukan di halaman pendopo setempat serta finish di tempat pemandian umum Krueng Simpo,  Kecamatan Juli, dengan jarak tempuh diperkirakan 24 km,” jelas Athaillah.

Acara ini terlaksanakan dengan baik berkat dukungan dari Pemerintahan Kabupaten Bireuen, yang telah berpartisipasi aktif, Rs Avicenna sebagai donatur dan sponsor yang telah mendukung penuh terlaksananya acara ini, anggota Komunitas Sepeda Avicenna (KSA) Bireuen.

Selanjutnya, kepada seluruh  panitia Gowes bareng yang telah bekerja keras untuk melaksanakan kegiatan ini. Dia berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat,  atas peran sertanya baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga kegiatan ini sukses seperti yang diharapkan.

“Atas nama panitia penyelenggara memohon maaf apabila terdapat kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan, karena kami menyadari bahwa setiap pelaksana kegiatan pasti ada kekurangan baik fasilitas yang tersedia maupun lainnya,” pungkas, dr. Athaillah, Sp.A, (Herman Suesilo)

Â