KABAR BIREUEN-Terkait dengan AMDAL Rumah Sakit Regfional dr Fauziah Bireuen yang disebut Wahana lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh tak sesuai tata ruang, , Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Bireuen Farid Maulana, SE, MSM, Selasa (26/11/2019) kepada wartawan mengatakan, dalam sidang final AMDAL telah diputuskan AMDAL itu sesuai dan sah serta telah dicantumkan dalam berita acara.
”Jadi tidak ada kendala lagi mengenai AMDAL, saat ini kita menunggu petunjuk Kementerian Agraria dan Tata Ruang, setelah itu, dilanjutkan pertemuan dengan pemilik tanah, untuk pelaksanaan pembayaran,” kata Farid di ruang kerjanya.
Terkait RTRW, Farid menjelaskan sedang dalam perubahan dengan mengingat kepentingan Umum mendesak dikaitkan dengan anggaran yang tersedia tahun 2019 dari Provinsi dan deadline waktu dari Menkes.
Untuk itu, perlu percepatan pembebasan tanah dengan sedikit menyesuaikan diskresi hukum agar rumah Sakit Regional di Bireuen dapat secepatnya mulai di bangun.
“Diharapkan seluruh elemen mayarakat berkontribusi untuk kelancaran proses, jangan membangun opini yang bersifat apriori dan terkesan berupaya menggagalkan,” pungkas Farid.
Program dan rencana pembangunan Rumah Sakit Umum Regional Tipe B dr. Fauziah, di Kabupaten Bireuen merupakan mimpi yang tengah diwujudkan menjadi kenyataan sejak beberapa tahun lalu oleh Bupati Saifannur.
Hal ini sebagai salah satu upaya memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada masyarakat. Karena selama bertahun-tahun masyarakat di wilayah tersebut jika ingin berobat harus antre ruang inap.
Sementara itu, Azhar warga Kota Juang, Kabupaten Bireuen mengatakan, kehadiran rumah sakit yang besar dan representatif dengan jumlah daya tampung yang banyak sangat dibutuhkan masyarakat Kabupaten Bireuen.
“Mari kita kesampingkan hal hal kecil yang bisa menghambat pembangunan Rumah Sakit Regional kita, mari kita bicarakan dan lihat kembali AMDAL, jangan hanya memberikan kata menolak. Mari kita berikan dukungan untuk peningkatan pelayanan kesehatan,” katanya.
Menurut Azhar, Kabupaten Bireuen menjadi tempat yang representatif yang dipilih oleh masyarakat Aceh untuk mendapat pelayanan kesehatan. Selama ini RSUD dr Fauziah Bireuen bukan hanya tumpuan harapan warga Bireuen.
“Tetapi juga masyarakat dari Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie Jaya dan daerah lainnya. Ketika masyarakat luar memilih Bireuen, kenapa kita di dalam malah menolak sarana penunjang pelayanan kesehatan yang lebih baik,” tanya Azhar. (Ihkwati)