KABAR BIREUEN – Inspektorat Kabupaten Bireuen sejak 28 Agustus – 14 September 2018 kembali turun ke desa-desa guna melakukan audit reguler Dana Desa (DD) tahun 2015-2017.
Inspektur Inspektorat Kabupaten Bireuen, Drs. Syahabuddin melalui Sekretaris Inspektorat setempat, Mubarik Juli Saputra, ST kepada Kabar Bireuen, Jumat (7/9/2018) di ruang kerjanya mengatakan, periode ini ada 30 desa yang diaudit terhadap penggunaan DD.
Menurutnya, jumlah desa di Kabupaten Bireuen yang telah diaudit penggunaan DD mulai tahun 2017 adalah 500 desa.
“Kalau selesai periode ini 30 desa lagi yang diaudit, berarti sudah 530 desa. Dan hanya sisa 79 desa lagi,” sebutnya.
Mubarik merincikan, jumlah desa yang mendapat giliran audit secara keseluruhan yaitu, 10 desa di Kecamatan Jeumpa, 10 desa di Kecamatan Peusangan dan 10 desa di Kecamatan Makmur.
Apakah ada temuan dari hasil pemeriksaan tersebut? “Ada. Rata-rata kesalahan administrasi. Dan temuan lain, seperti kelebihan pembayaran sudah ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Disinggung bahwa 30 desa yang sedang diaudit oleh Inspektorat Kabupaten Bireuen karena bermasalah dalam pelaksanaan kegiatan dari Dana Desa. Mubarik membantahnya.
“Itu audit reguler. Bisa jadi di antara desa yang diaudit sekarang ada masalah dengan DD. Dan itu tidak tertutup kemungkinan,” tegasnya.
Masih kata Mubarik, desa yang pernah diminta audit DD oleh Kejaksaan Negeri Bireuen adalah Gampong Baro, Kecamatan Peudada.
“Selain itu belum ada permintaan dari masyarakat maupun penegak hukum. Audit yang kita lakukan sekarang juga dalam rangka pembinaan,” pungkasnya.
Dihubungi terpisah, Camat Peusangan Erry Seprinaldi, SSTP,.S.Sos,.M.Si membenarkan dalam wilayahnya ada 10 desa mendapat giliran audit DD.
“Di Peusangan ada 10 desa, yaitu, Meunasah Timu, Matang Cot Paseh, Cot Panjoe, Paya Lipah, Paya Meuneng, Blang Asan, Paya Cut, Seuneubok Aceh, Panton Geulima dan Neuheun,” paparnya.
Ditanya berapa desa di Kecamatan Peusangan yang ditemukan masalah terkait dengan penggunaan DD, mantan Camat Simpang Mamplam ini mengaku belum tau.
Dan dirinya juga tidak menampik, beberapa desa dalam wilayahnya ada persoalan mengenai penggunaan Dana Desa.
“Memang ada masalah di desa-desa terkait dengan Dana Desa,” katanya tanpa menyebut nama desa yang mencuat masalah. (Rizanur)