KABAR BIREUEN– Plt Bupati Bireuen DR H Muzakkar A. Gani SH, M.Si mengimbau warga Bireuen sejumlah hal yang bisa dilakukan dalam menghadapi musibah wabah corona.

Ada delapan imbauan yang disampaikan Plt Bupati Bireuen, melalui pesan suaranya sebagaimana dikirim langsung oleh Muzakkar A Gani melalui WhatsApp Grup  “Info Seputar Bireuen”, Jumat (10/4/2020) siang.

Adapu imbauan tersebut yaitu, pertama, berdoakan kepada Allah, SWT, beriqtifar, kedua, patut dan disiplin sesuai aturan Pemerintah Pusat, Gubernur Aceh dan Pemerintah Bireuen.

“Ketiga, kepada saudara kita yang baru pulang dari luar negeri dan luar Aceh. agar menaati aturan pencegahan Covid -19, kalau sudah pulang ke kampung, sampaikan atau lapor ke keuchik baru pulang dari daerah mana. Lalu jujur dengan kesehatan diri, Kalau sehat bilang sehat, sakit bilang sakit. Jadi kalau sakit bisa diobati. Tetap tinggal di rumah atau karantina di rumah selama 14 hari,” sebutnya.

Keempat, wajib memakai masker sesuai imbauan WHO yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Kelima , warung kopi bisa dibuka, namun belum bisa berkumpul atau duduk ramai-ramai, beli kopi, kue atau teh lalu bungkus bawa pulang dan duduk sesuai protokol yang ditetapkan pemerintah, jangan duduk rapat-rapat atau berdekatan, jaga jarak 2 meter, tetap jangan lupa memakai masker.

Keenam, menjaga dan memelihara kesehatan sehari-hari, kalau kerja sudah capek istirahat, jangan dipaksa-paksa kerja, kalau mau makan, cuci tangan pakai sabun, jaga kebersihan sehari-hari, mandi sehari 2 atau tiga kali.

“Selanjutnya, makan makanan yang mengandung karbohidrat , protein,untuk  menjaga daya tahan tubuhnya. Di kampung banyak makanan seperti ubi, jagung, pisang, jeruk serta tomat, yang mengandung Vitamin A,  C dan E yang menjaga daya tahan tubuh kita,” pesannya.

Dan terkahir, dia mengimbau kepada masyarakat Bireuen, sebagai umat islam, muslim yang taat, jangan lupa berdoa, mengaji dan membaca doa tolak bala.

“Insya Allah kita akan dilindungi oleh Allah SWT dan masyarakat Bireuen dijauhkan dari bala corona,” pungkasnya. (Ihkwati)