Sekretaris Disdikbud, Zamzami, S.Pd., M.M membuka Kegiatan Program Kesehatan Reproduksi bagi guru jenjang SMP, di Aula Wisma Bireuen Jaya, Senin pagi (10/6/2024). (foto Hermanto/Kabar Bireuen).

KABAR BIREUEN, Kota Juang – Bidang Pembinaan Ketenagaan (PTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bireuen menggelar Kegiatan Program Kesehatan Reproduksi (Kespro) bagi guru jenjang SMP.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Disdikbud Bireuen, Muslim, M.Si diwakili Sekretaris Disdikbud, Zamzami, S.Pd., M.M. di Aula Wisma Bireuen Jaya, Senin pagi (10/6/2024).

Zamzami mengatakan, Program Kesehatan Reproduksi ini sangat penting untuk diImplementasi terhadap peserta didik.

Tak sedikit peserta didik yang belum terlalu memahami mengenai pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi.

“Meskipun masih banyak masyarakat menganggap ini adalah hal tabu, namun pendidikan kesehatan reproduksi perlu dipahami oleh peserta didik, khususnya peserta didik Kabupaten Bireuen,” sebutnya.

Pengetahuan masalah reproduksi tidak hanya wajib bagi remaja putri saja tetapi juga bagi remaja putra juga harus mengetahui dan mengerti cara hidup dengan reproduksi yang sehat.

Melalui kegiatan ini diharapkan kepada peserta agar materi-materi yang diberi oleh para narasumber dapat diimplementasikan kepada peserta didiknya masing-masing.

“Berikan pemahaman terhadap mereka terkait pentingnya kesehatan reproduksi, berikan mereka informasi yang tepat dan benar agar mereka tidak salah melangkah dan tidak terjerumus ke pergaulan yang salah yang dapat merugikan peserta didik itu sendiri,”  jelas Zamzami.

Kabid PTK Disdikbud Bireuen Abdul Majid, S.H., M.M melaporkan, pelaksanaan kegiatan ini dengan tujuan mendukung upaya dari pemerintah dalam melaksanakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009.

Puluhan guru jenjang SMP mengikuti Kegiatan Prefleksi Keterlaksanaan Program Krespo selama tiga hari, 10-12 Juni 2024, di Aula Wisma Bireuen Jaya. (foto Hermanto/Kabar Bireuen).

Dalam undang-undang tersebut mengamanatkan, setiap orang berhak memperoleh informasi, edukasi, dan konseling mengenai kesehatan reproduksi yang benar dan dapat dipertanggung-jawabkan.

Selain itu, untuk mengingat pentingnya pengetahuan kesehatan reproduksi bagi peserta didik dalam menghadapi bahaya dari pergaulan bebas.

“Dimana guru memiliki peran krusial dalam mengedukasi peserta didik tentang kesehatan reproduksi,” jelasnya.

Disebutkan, kegiatan ini diikuti 90 guru jenjang SMP dalam Kabupaten Bireuen, terdiri dari guru Pelapor Madya sejumlah 9 orang.

Kemudian, guru mata pelajaran IPA 30 orang, guru mata pelajaran Penjaskes 30 orang dan guru mata pelajaran Bimbingan Konseling sejumlah 30 orang.

“Kegiatan Prefleksi Keterlaksanaan Program Kesehatan Reproduksi ini dilaksanakan selama tiga hari, 10-12 Juni 2024, di Aula Wisma Bireuen Jaya,” sebutnya.

Kegiatan Program Kespro ini menghadirkan narasumber dari Pusat Riset Pencegahan dan penanganan penyakit dan infeksi Universitas Padjadjaran Bandung, Mawar Nita Pohan yang juga Konsultan Pendidikan Kemendikbudristek RI.

Dan narasumber daerah, seperti Khalili, S.Pd (mapel Bimbingan Konseling), Ayu Batubara ( mapel Bimbingan Konseling) dan Siska Dwi Lestari, S.Pd (mapel PJOK).

“Diharapkan peserta dapat memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mumpuni tentang kesehatan reproduksi,” ujar Kabid PTK Disdikbud Bireuen ini. (Hermanto)