Owner Juangjek, Khairil (baju hitam) foto bersama Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, Direktur BPJS Pusat, Dr dr Mahlil Ruby, MKes, Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen dan sejumlah pejabat usai Launching Pelayanan Terpadu RSUD dr Fauziah Bireuen, Jumat, 12 Juli 2024. (Foto Rizanur/Kabar Bireuen)

KABAR BIREUEN, Bireuen – Manajemen RSUD dr Fauziah Bireuen terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, baik layanan medis maupun non medis, demi memudahkan pasien dan keluarga yang berobat.

Terakhir, Jumat pagi (12/7/2024,) rumah sakit pelat merah milik Pemerintah Kabupaten Bireuen meluncurkan program layanan baru yaitu, Layanan Intat Ubat atau LIBAT. Layanan ini bekerjasama dengan usaha jasa transportasi berbasis di Bireuen, Juangjek.

Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Mukhtar MARS dalam sambutannya pada acara Launching Poliklinik Bedah Saraf, Code Stroke dan Layanan Intat Ubat mengatakan, pihaknya memilih kerjasama dengan Juangjek, karena jasa transportasi ini berbasis di Kabupaten Bireuen dan sudah mendapat kepercayaan masyarakat.

Dengan adanya layanan LIBAT, tambah Direktur Mukhtar, masyarakat semakin mudah. Setelah pemeriksaan di poli, tidak perlu lagi menunggu antrian obat di apotek rumah sakit.

BACA JUGA: Bupati Bireuen Launching Pelayanan Terpadu RSUD dr Fauziah

“Tinggal berikan resep obat ke pihak Juangjek, nanti obatnya diantar sampai ke rumah, dengan membayar Rp10.000. Biayanya sama, baik ke Samalanga, Gandapura, ke Juli maupun sekitar Kota Juang dan Peusangan tetap sepuluh ribu rupiah,” jelasnya.

Sementara owner Juangjek Bireuen, Khairil kepada Kabar Bireuen di sela-sela acara Launching Pelayanan Terpadu di RSUD dr Fauziah Bireuen, mengaku bangga atas kepercayaan pihak rumah sakit kepada Juangjek.

Direktur BPJS Pusat, Dr dr Mahlil Ruby, MKes, mencoba sepeda motor Juangjek, penyedia jasa Layanan Intat Ubat atau LIBAT di RSUD dr Fauziah Bireuen, usai Launching Pelayanan Terpadu RSUD dr Fauziah Bireuen, Jumat, 12 Juli 2024. (Foto Rizanur/Kabar Bireuen)

“Alhamdulillah, ini suatu kebanggaan bagi kami yang dipercayakan sebagai mitra Pemerintah dalam menjalankan program pelayanan intat ubat. Semoga dapat berjalan sebagaimana harapan,” sebut Khairil yang juga Kepala SMP IT Muhammadiyah Bireuen.

Ditanya soal biaya yang sangat murah untuk melayani pengantaran obat, jika harus menempuh perjalanan sampai puluhan kilometer, menurut Khairil, dengan biaya Rp10 ribu pihaknya tidak akan rugi, walaupun tanpa subsidi dari rumah sakit.

“Nanti kita kumpulkan dulu sampai tiga order baru diantar. Tapi sekarang, satu order pun diantar ke tempat, walaupun ke Samalanga,” sebutnya.

Ia juga menjelaskan, bagi masyarakat yang butuh jasa LIBAT, cukup mengisi formulir pada Layanan Intat Ubat yang tersedia di RS.

“Cukup isi formulir, tanpa harus pesan melalui aplikasi. Biar mudah, masyarakat dapat menghubungi langsung petugas kami di area rumah sakit,” pungkasnya. (Rizanur)