KABAR BIREUEN– Sepanjang enam kilometer jalan desa pedalaman terpencil Sarah Sirong–Pante Peusangan Kecamatan Juli dalam kondisi rusak parah.
Sekarang Desa Sarah Sirong sudah salah sebut dengan nama Salah Sirong, padahal nama asal mula Sarang Sirong. Sarah artinya arus aliran sungai Peusangan yang deras diberi sebagai nama Desa Sarah Sirong.
Keuchik Desa Sarah Sirong Yusri AR menjelaskan hal itu kepada Kabar Bireuen di Desa Alue Limeng, Minggu (21/3/2021).
“Kenapa Desa Sarah Sirong sekarang disebut Salah Sirong tidak jelas diketahui,” ujar Keuchik Yusri AR.
Dikatakan, Desa Sarah Sirong merupakan desa pedalaman dan terpencil diujung Selatan pergunungan Kecamatan Juli, berpenduduk 268 KK (1.800 jiwa) dengan mata pencaharian sebagai petani perkebunan dan palawija.
Keluhan masyarakat Desa Sarang Sirong yang paling mendesak kondisi jalan desa Sarang Sirong – Pante Peusangan sepanjang enam kilometer kondisinya rusak parah.
Jalan Desa Sarah Sirong – Pante Peusangan- Sarah Buloh, Alue Bakong juga sebagai jalur lalu lintas kawanan Po Meurah (Gajah liar) yang sering merusak tanaman warga setempat di malam hari.
Masyarakat sangat berharap kepada Pemkab Bireuen agar memberikan perhatian untuk membangun jalan desa tersebut sebagai sarana penting agar dapat dilalui kendaraan roda empat untuk mengangkut hasil pertanian rakyat petani dipasarkan ke Kota Bireuen dan kota lainnya.
“Kebutuhan lain Desa Sarah Sirong saat ini belum memiliki gedung Serbaguna Desa sebagai tempat musyawarah masyarakat desa sepertti Desa Alue Limeng misalnya,” sebutnya.
Sementara bidang pendidikan, di Desa Sarah Sirong belum ada rumah sekolah untuk pendidikan putera-puteri warga Desa Sarang Sirong. Saat ini putera-puteri warga Sarang Sirong bersekolah ke MIN Desa Alue Limeng dengan jarak tempuh tiga kilometer.
Masyarakat berharap kepada Kementerian Agama Kabupaten Bireuen agar membangun satu unit sekolah MTsN di Desa Sarang Sirong sebagai pendidikan lanjutan ke sekolah menengah pertama anak-anak masyarakat Desa Sarah Sirong dan Desa Alue Limeng.
“Karena anak-anak Desa Sarah Sirong bersaekolah keluar desa Sarah Sirong ke jenjang sekolah menegah agama tidak bisa ditempuh anak-anak yang jaraknya sangat jauh,” kata Keuchik Yusri AR.
Desa Sarah Sirong juga sudah memiliki Puskesmas Pembantu ditempati seorang Bidang Desa.
“Mengingat Desa pedalaman Sarah Sirong dengan jarah tempuh yang sangat jauh ke Juli Teupin Mane, masyarakat berharap agar Pustu Sarah Sirong sebulan sekali dikunjungi tenaga medis dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat desa pedalaman terpencil,” harap Yusri. (H.AR Djuli).