KABAR BIREUEN – Ketua Pembina Yayasan Almuslim Peusangan, Rusyidi Mukhtar, S.Sos, mendukung sepenuhnya Dr. Nazaruddin Abdullah, S.Ag., MA yang baru saja dilantik sebagai Rektor IAI Almuslim Aceh. Dia yakin, di bawah kepemimpinan putra asal Gampong Bugak Krueng Mate, Kecamatan Jangka itu, IAI Almuslim akan semakin maju dan berkembang.
Rusyidi Mukhtar menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya saat pelantikan Nazaruddin sebagai Rektor IAI Almuslim Aceh Periode 2022-2026, di Aula Tgk. Chik Abdurrahman, Kampus IAI Almuslim Aceh, Paya Lipah, Kecamatan Peusangan, Selasa (18/10/2022).
“Lanjutkan program-progam rektor sebelumnya. Bila perlu ditambah program-program yang baru, demi kemajuan IAI Almuslim Aceh yang kita cintai bersama ini. Yang penting, selalu mengedepankan musyawarah, berkoordinasi dengan jajaran dan juga pihak yayasan,’ ujar Rusyidi.
Dia berpesan kepada Nazaruddin, agar mengemban amanah ini dengan baik dan penuh tanggung jawab. Harus kompak dengan semua jajaran. Tidak boleh menganggap bawahan sebagai anak buah. Tapi, anggaplah bawahan itu sebagai teman atau rekan kerja.
Selain itu, kepada pejabat struktural di lingkungan IAI Almuslim, Rusyidi juga mengharapkan, agar mendukung sepenuhnya kepemimpinan Nazaruddin. Harus dapat bekerja sama, menjaga kekompakan dan selalu berkoordinasi dalam rangka memajukan lembaga pendidikan ini.
“Kepada pejabat struktural di lingkungan IAI Almuslim yang juga baru dilantik, agar dapat berperan aktif mencari mahasiswa. Jangan hanya mengharapkan rektor untuk mencari mahasiswa. Ini demi kepentingan kita bersama, untuk kemajuan IAI Almuslim,” harap Rusyidi Mukhtar.
Dia mengaku perlu mengingatkan hal tersebut, karena persaingan dalam bidang pendidikan saat ini semakin ketat dan kompetitif. Seiring tembuhnya sejumlah perguruan tinggi baru di Kabupaten Bireuen. Makanya, ke depan diperlukan kerja sama yang solid dan punya strategi-strategi yang kreatif dalam memajukan IAI Almuslim.
Rusyidi Mukhtar juga berpesan kepada para mahasiswa yang sekarang sedang menimba ilmu di IAI Almuslim, agar saling menghormati, baik sesama maupun dengan dosen. Sebab, katanya, tidak ada gunanya jabatan tinggi dan uang melimpah, bila kita tidak bisa menghargai dan menghormati sesama.
“Terutama, kepada orang tua kita dan juga guru atau dosen, sebagai orang memberikan ilmu kepada kita. Kami mohon kepada adik-adik mahasiswa, agar menginformasikan tentang keberadaan IAI Almuslim kepada teman-teman atau calon mahasiswa, untuk kuliah di sini,” pinta Rusyidi.
Untuk peningkatkan mutu pendidikan, menurut Rusyidi, juga diperlukan penganggaran dana untuk peningkatan kapasitas dosen. Dia menginginkan dosen IAI Almuslim, kalau bisa, bergelar doktor semua. Makanya, perlu dibantu sesuai kemampuan kampus, bagi dosen yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Namun, kata dia, terlebih dahulu harus dibuat MoU atau perjanjian dengan dosen tersebut. Jangan nanti setelah lulus dan meraih gelar doktor, lalu yang bersangkutan meninggalkan IAI Almuslim begitu saja.
Selaku Anggota dan Ketua DPRK Bireuen, Rusyidi juga sangat mendukung pengembangan kampus. Buktinya, tahun ini bisa dianggarkan dana Rp150 juta untuk itu. Begitu juga untuk penimbunan sebanyak Rp150 juta, walau belum dikerjakan, dan pembangunan koridor/kantin Rp200 juta.
BACA JUGA: Dilantik Jadi Rektor IAI Almuslim Aceh, Ini Tantangan Harus Dihadapi Nazaruddin
“Alhamdulillah, tahun ini kita juga bisa bawa pulang anggaran Rp 1,5 miliar untuk pembangunan jalan menuju kampus. Sudah sejak masa Belanda jalan tersebut tidak pernah dibangun. Lagee tatamong dalam paya keudeh. Memang hinoe paya. Alhamdulillah, ini berkat dukungan kita semua. Bukan saya yang hebat, tapi yang hebat kita semuanya,” jelas Rusyidi.
Dalam kesempatan tersebut, Rusyidi juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Saifullah yang telah membawa IAI Almuslim ini sebegitu megahnya dan membanggakan. Dari tidak ada sama sekali menjadi ada. Dari lingkungan kampus induk Universitas Almuslim (Umuslim), dipindahkan ke tempat sekarang di Gampong Paya Lipah.
“Semoga pengabdiannya selama ini, menjadi amal ibadah bagi beliau. Mudah-mudahan beliau sehat selalu. Selamat di dunia dan akhirat,” ucap Rusyidi.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Ceulangiek ini, juga meminta agar dibentuk Ikatan Alumni IAI Almuslim Aceh. Mumpung sudah dilantik rektor baru, diharapkan dapat memfasilitasi pembentukan wadah para alumni institut tersebut.
Sementara itu, Dr Nazaruddin mengucapkan terima kasih kepada pengurus yayasan yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk memimpin IAI Almuslim Aceh empat tahun ke depan. Tentunya, kata dia, amanah ini menjadi tantangan kepada dirinya untuk dalam menjalankan tugas dan memajukan IAI Almuslim Aceh.
“Insya Allah, harapan dari Bapak Ketua Pembina Yayasan Almuslim Peusangan yang juga keinginan kita semua, dapat kita wujudkan secara bersama-sama,” ujar Nazaruddin.
Karena itu, dia sangat memohon dukungan dan bimbingan untuk memajukan IAI Almuslim Aceh, baik dari pihak yayasan maupun pejabat struktural kampus tersebut. Diyakininya, berkat dukungan semua pihak, ke depan IAI Almuslim Aceh akan semakin baik dan maju.
Nazaruddin juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada rektor yang lama, Dr. Saifullah yang telah lama mengabdi dan menghabiskan separuh hidupnya bersama IAl Almuslim Aceh. Dia berjanji, program-program berkualitas yang telah dicetus Abiya Doktor itu, akan dilanjutkannya.
“Kami masih membutuhkan bimbingannya. Masukan, arahan dan nasihat-nasihat dari beliau untuk kemajuan IAI Almuslim Aceh, masih sangat kami harapkan,” ungkap Nazaruddin. (Suryadi)