KABAR BIREUEN-Rocket Stove (Kompor Roket) atau disebut Tungku Masak, salah satu produk pengembangan anak bangsa, dipamerkan di stand Gampong Lhok Bugeng pada kegiatan Bursa Inovasi Desa (BID) Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen, di halaman Gedung Serba Guna Kecamatan Jangka, Selasa (27/8/2019).
Pencetus Rocket Stove, Muammar warga Gampong Lhok Bugeng, Kecamatan Jangka kepada Kabar Bireuen mengatakan, Rocket Stove atau juga disebut dengan tungku masak ini salah satu solusi kelangkaan elpiji bersubsidi di pasaran.
Dikatakan, Rocket stove adalah kompor yang menggunakan kayu berukuran atau berdiameter kecil sebagai bahan bakarnya. Pada rocke stove, kayu dibakar dalam ruang pembakaran sederhana yang berisi cerobong vertikal terisolasi, yang memastikan pembakaran hampir sempurna sebelum api mencapai permukaan memasak.
Dijelaskan, kelebihan Rocket Stove (Kompor Roket) ini, yaitu pembakaran kayu terjadi pada temperature yang tinggi, dan hal ini menyebabkan pembakaran meniadi sempurna.
Selain itu, menghasilkan energi panas yang lebih banyak sehingga tidak menimbulkan banyak asap. Besar kecil api yang diperlukan bisa diatur lewat udara masuk.
Menggunakan bahan bakar kayu, dengan mengunakan bahan bakar kayu yang sedikit, bisa menghasilkan api yang besar.
“Dibandingkkan dengan kompor kayu konvensionl pembakaran/ pembakar terbuka (open fire), rocket stove ini lebih hemat bahan bakar sampai 50 persen,” jelas Muammar yang juga Mahasiswa Universitas Malikussaleh jurusan Tehnik Mesin semester akhir.
Menurutnya, cara mengunakan Rocket Stove ini cukup mudah dan praktis, Masukan kayu kedalam tungku yg berbentuk sudut 45°. kemudian ambil kertas bekas atau kertas surat kabar atau jenis apa saja yang mudah dibakar.
Kemudian bakar kertas tersebut lalu masukan kedalam tungku melalui pipa bawah (pipa udara masuk) sehingga kayu yang ada di dalam tungku terbakar dan tungku tersebut siap dipergunakan untuk memasak apa saja.
“Spesifikasi Rocket Stove ini yaitu tinggi 30 cm, panjang 30 cm, diameter 3 inchi, panjang kaki 50 cm dan bobot mencapai 3 kilo gram,” ujar Muammar, pengembang Rocket Stove ini. (Herman Suesilo)