KABAR BIREUEN – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen meminta pemerintah segera melakukan penggalian dan perbaikan kembali terhadap jaringan irigasi Daerah Irigasi Pante Lhong II yang sumbat mencapai 1.000 meter di kawasan Aramco Blang Ketumba, Kecamatan Juli.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRK Bireuen, Athailah Saleh kepada Kabar Bireuen, Jumat (21/4/2017) di ruang kerjanya.

Menurutnya, jika Aramco tersebut tidak segera ditangani, akan berdampak gagalnya tanam sekitar 7562 hektar lahan sawah yang tersebar di 8 kecamatan.

“Kami harapkan Pemerintah Pusat untuk segera menangani Penggalian dan Perbaikan kembali terhadap longsor di kawasan ARAMCO Blangkutumba. Jika tidak, dipastikan bulan Mei mendatang petani di 8 Kecamatan tidak bisa turun ke sawah, karena tidak ada air irigasi,” kata Athailah.

Dilanjutkan oleh politisi PPP ini, kawasan yang terancam tidak dapat dialiri air irigasi ke sawah, kecamatan Kutablang, Jangka, Peusangan, Kuala, Jeumpa, Kota Juang, Peudada dan Juli.

“Dan dampaknya sangat besar bagi ekonomi masyarakat di 8 kecamatan tersebut, karena 80 persen masyarakat kawasan itu mata pencahariannya petani. Yang menanggung rugi besar petani,” tandasnya.

Athailah mengaku sudah melihat langsung ke lokasi longsor, dan ia sudah meminta dinas teknis terkait untuk melaporkan kepada pemerintah pusat melalui Balai Sungai Wilayah I Sumatera di Banda Aceh.

“Saya tadi sudah melihat langsung ke lokasi bersama petugas dari dinas teknis. Kita harapkan pihak Balai Sungai Wilayah I Sumatera dapat menyahuti segera, karena ini kepentingan rakyat, dan dampaknya besar sekali apabila dibiarkan,” pungkasnya. (Rizanur)