KABAR BIREUEN – Getek atau Rakit Penyeberangan di Krueng Tingkeum Kutablang yang dijanjikan oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen sampai sekarang belum direalisasikan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bireuen, Farhan Husen didampingi anggota DPRK Bireuen, Ismail Adam kepada Kabar Bireuen, Senin (15/5/2017) di gedung dewan setempat membenarkan, sampai saat belum merealisasikan penyediaan rakit penyeberangan di Krueng Tingkeum.

Menurutnya, untuk saat ini sudah ada rakit atau getek milik masyarakat yang dikenakan tarif Rp3 ribu – Rp5 ribu sekali penyeberangan.

“Dan tidak ada masalah jika kita (pemkab) tidak menyediakan lagi rakit disitu, karena kebutuhan masyarakat untuk penyeberangan sudah terlayani dengan getek milik warga,” ketusnya beralasan.

Alasan lainnya diutarakan oleh mantan Kabag Humas Setdakab Bireuen ini, apabila Pemkab Bireuen menyediakan rakit gratis di Krueng Tingkeum, dikhawatirkan menuai protes oleh pemilik getek yang sudah menjalankan usaha penyediaan alat penyeberangan selama jembatan di lintas nasional tersebut dibongkar.

Sedangkan Ismail Adam, tetap mengharapkan BPBD menyediakan getek di Krueng Tingkeum. Dia juga meminta BPBD melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat setempat untuk menghindari konflik dengan warga pemilik getek.

“Dan getek yang disediakan BPBD khusus melayani anak sekolah mulai pagi sampai siang. Hari Minggu tidak beroperasi. Jika bisa diatur jadwal demikian sangat membantu meringankan beban masyarakat terhadap biaya anaknya setiap hari untuk biaya transportasi,” katanya.

Dan kepada pemilik getek, Ismail Adam meminta tetap mengutamakan keselamatan bagi pengguna jasa penyeberangan tersebut. (Rizanur)