KABAR BIREUEN – Sekitar lima ratusan mahasiswa berasal dari sejumlah universitas yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bireuen, menggelar aksi damai dan doa bersama untuk Palestina, Sabtu (28/10/2023).

Dalam aksi damai tersebut, para mahasiswa ikut membakar bendera Israel. Ini mereka lakukan, sebagai bentuk protes keras atau kutukan atas kebiadaban negara Yahudi itu terhadap rakyat Palestina.

Aksi damai itu dimulai sekira pukul 14.30 WIB. Sebelumnya, para mahasiswa berkumpul di halaman Mesjid Agung Sulthan Jeumpa. Kemudian, dengan membawa sejumlah spanduk dan poster berisikan tulisan kecaman terhadap Israel, mereka menuju ke kawasan Alun-alun Kota Juang di Jalan Kolonel Husein Yusuf.

Lalu, para mahasiswa yang juga didukung ASAR Humanity dan lembaga kemanusiaan lainnya, berkumpul di sekitar Tugu Kota Juang. Di sana, beberapa perwakilan mahasiswa menyampaikan orasi secara silih berganti yang mengutuk kekejaman Israel yang membombardir Gaza dan telah memakan korban ribuan jiwa rakyat Palestina. Mereka juga menyuarakan kemerdekaan Palestina yang terbebas dari segala bentuk kekerasan dan penindasan.

“Palestina harus merdeka. Kebiadaban Israel yang telah merampas hak hidup rakyat Palestina, sebuah pelanggaran HAM berat yang tidak boleh dibiarkan. Karena itu, kami dari Aliansi Mahasiswa Bireuen mengutuk keras kekejaman Israel tersebut terhadap rakyat Palestina,” tegas salah seorang orator yang disambut teriakan ‘Allahu Akbar! Allahu Akbar!’ oleh rekan-rekannya.

Setelah beberapa saat berorasi, mereka membentangkan dan membakar bendera Israel. Bahkan, dalam keadaan terbakar, ada yang menginjak-injak lagi bendera tersebut, saking geram dan marahnya mereka terhadap negara Yahudi itu.

Koordinator umum aksi damai tersebut, Muhammad Muttaqin, dalam keterangannya kepada wartawan, mengatakan, aksi damai dari Aliansi Mahasiswa Bireuen ini sebagai sebuah kepedulian dan solidaritas masyarakat Kabupaten Bireuen terhadap penderitaan rakyat Palestina atas kekejaman Israel.

“Ini membuktikan bahwa di Kabupaten Bireuen yang dikenal dengan Kota Santri, masih ada pemuda yang peduli terrhadap Palestina yang sedang memperjuangkan kemerdekaannya dan melawan penindasan dari Israel” ujar Muttaqin.

Setelah itu, para mahasiswa kembali dengan tertib ke Mesjid Agung, untuk mengikuti doa bersama. Doa bersama dan juga diisi dengan tausiah tersebut, disampaikan oleh Tgk. Muhammad Yusuf atau Abiya Jeunieb, Pimpinan Dayah Rauhul Mudi Al-Aziziyah Jeunieb.

Pantauan di lokasi, aksi damai solidaritas untuk Palestina itu, berlangsung tertib dan tidak terjadi tindakan-tindakan yang anarkhis. Apalagi, sejumlah aparat keamanan dari Polres Bireuen tetap berjaga-jaga dan mengawasinya. (Suryadi)