Tgk. Darwis Jeunieb menyampaikan sambutannya pada acara Apel Akbar Pasukan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Batee Iliek, di Lapangan Geulumpang Payong, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Sabtu (26/10/2024) sore. (Foto: Ist)

KABAR BIREUEN, Jeumpa – Sekira 3.700 lebih anggota pasukan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Batee Iliek menghadiri apel akbar yang diselenggarakan di lapangan bola kaki Geulumpang Payong, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Sabtu (26/10/2024) sore.

Komandan upacara, Sufri Daud alias Boing, memulai kegiatan dengan mengatur barisan pasukan yang terdiri dari anggota GAM serta Pasukan Inong Balee dari berbagai daerah di Bireuen.

Dipimpin langsung Tgk Darwis Jeunieb sebagai Ulee Pasukan, apel ini menegaskan kekompakan dan semangat damai pasukan GAM yang bertahan hingga dua dekade pasca kesepakatan damai dengan Pemerintah Indonesia. Dalam pidato pembuka, Darwis Jeunib menegaskan bahwa GAM Wilayah Batee Iliek tetap solid.

Meusapat uroenyoe mandum GAM Wilayah Batee Iliek menandakan bahwa tanyoe mantong kompak,” ujarnya dalam bahasa Aceh yang disambut sorakan penuh semangat oleh pasukan.

Darwis Jeunieb menyampaikan, meski hari ini pihak GAM sudah berdamai dengan Pemerintah Republik Indonesia lebih kurang sudah 20 tahun, akan tetapi Pemerintah RI terkesan masih ragu-ragu kepada GAM.

“Kalau orang partai kita buat acara, banyak sekali dikirim intel untuk cari-cari informasi. Tetapi, kalau partai lain buat acara tidak demikian,” keluh Darwis Jeunib.

Dia berharap kepada Pemerintah Republik Indonesia, tak perlu ragu lagi kepada GAM karena GAM sudah sepakat untuk berdamai.

“Pihak keamanan harus menjaga kami. Selain bukan karena terlibat Narkoba, sebaiknya aparat keamanan kalau ingin menangkap orang GAM tak harus buru-buru, ditanya dulu kesalahannya,” ujar Darwis Jeunieb di hadapan ribuan pasukan GAM.

Agar suasana damai berjalan kondisi, Darwis Jeunieb berharap, semua pihak harus sama-sama menjaga situasi damai ini yang sudah dinikmati bersama.

Ribuan Pasukan GAM Wilayah Batee Iliek memadati Lapangan Geulumpang Payong, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Sabtu (26/10/2024) sore. (Foto: Ist)

Jaga Netralitas

Hadir pula pada apel tersebut anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Rusyidi Mukhtar atau yang akrab disapa Ceulangiek. Dalam sambutannya, dia menyerukan kepada penyelenggara Pilkada di Bireuen, untuk menjaga netralitas selama Pilkada 2024 ini.

Ceulangiek juga mengingatkan, meskipun GAM telah memasuki ranah politik, perjuangan pihknya masih belum selesai. Masih banyak janji-janji Pemerintah Pusat yang belum direalisasikan.

“Lewat jalur politik, kita tetap harus memperjuangkan butir-butir MoU Helsinki yang belum dijalankan,” tegas Ceulangiek yang disambut teriakan “Merdeka!” dari pasukan GAM yang memadati Lapangan Geulumpang Payong.

Sementara Calon Wakil Bupati Bireuen dari Partai Aceh, Husaini alias Franco, mengatakan, sangat miris melihat kondisi Bireuen hari ini, terutama selama tahapan Pilkada 2024. Seharusnya, PNS, Keuchik, PPK dan PPS, harus netral, akan tetapi secara diam-diam ikut hadir saat diundang melakukan pertemuan dengan salah satu Calon Bupati Bireuen.

“Kita berharap penegak hukum di Bireuen harus berani menindak yang demikian,” pinta Husaini Franco.

Apel akbar ini diinisiasi tokoh-tokoh penting seperti Dedi Santri (Radja) dan Nasruddin M Basyah alias Nyakdin. Di tengah panasnya terik matahari, para anggota GAM dan Inong Balee yang datang dari berbagai daerah di Kabupaten Bireuen, tetap menunjukkan semangat mengikuti rangkaian acara hingga selesai.

Pidato-pidato yang disampaikan para tokoh dan pimpinan GAM, termasuk anggota DPRK Bireuen, Sufyannur, menjadi momen refleksi bersama tentang pentingnya menjaga persatuan, khususnya dalam mewujudkan cita-cita damai yang terus mereka perjuangkan.

Acara apel akbar ini ditutup dengan seruan untuk menjaga persatuan di tengah situasi politik yang kian memanas menjelang Pilkada. Mereka menegaskan, GAM berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan mereka melalui jalur politik secara damai. (Red)