Para peserta Diklatsar anggota Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, diabadikan seusai penutupan Diklatsar Markas PMI Kabupaten Bireuen, Minggu, 9 Juni 2024. (Foto: Ist)

KABAR BIREUEN, Bireuen – Sejumlah anggota Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan, mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) berlangsung yang dilaksanakan di Markas PMI Kabupaten Bireuen, 7 hingga 9 Juni 2024.

Acara Diklatsar tersebut dibuka Wakil Rektor III Umuslim, Drh. Zulfikar, M.Si di halaman gedung rektorat Umuslim, Jumat (7/6/2024).

Pelatihan ini diikuti 21 peserta, terdiri dari 17 anggota dari unit Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Umuslim dan 4 anggota dari unit markas PMI Kabupaten Bireuen.

Dalam amanatnya, Zulfikar menyebutkan, tujuan utama Diklatsar ini untuk membentuk regenerasi keanggotaan baru KSR PMI. Penyelesaian pelatihan ini, katanya, merupakan syarat wajib bagi anggota baru agar dapat menjadi relawan PMI.

“Program ini dirancang agar para peserta dapat memenuhi persyaratan dasar yang harus dimiliki oleh setiap relawan PMI. Kegiatan ini merupakan rangkaian akhir dari pelatihan yang telah dimulai sejak September 2023,” jelas Zulfikar.

Foto bersama setelah pembukaan Diklatsar anggota Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan di halaman gedung rektorat Umuslim, Jumat (7/6/2024). (Foto: Ist)

Sementara saat penutupan, Minggu (9/6/2024), Sekretaris PMI Kabupaten Bireuen, Juanda Abdullah, SE, menyampaikan harapannya agar anggota baru dapat menjadi penggerak aktif dan dapat diandalkan dalam setiap kegiatan yang diperlukan.

Pelatihan tersebut dipimpin Komandan KSR Unit Kampus Universitas Almuslim, Suryadi dan Al Ahyar, S.Kom, selaku ketua panitia dari Markas PMI Kabupaten Bireuen.

Menurutnya, Diklatsar ini menjadi salah satu cara agar KSR tetap dapat berkarya untuk Umuslim.

Materi pelatihannya meliputi sejarah dasar kepalangmerahan, penanggulangan bencana, pertolongan pertama, dan materi-materi dasar lainnya yang menjadi syarat pendidikan KSR PMI.

Selain itu, juga diadakan pelatihan lanjutan berupa pelatihan vertical rescue. Para peserta melakukan simulasi penyelamatan di ketinggian. (Hermanto)