KABAR BIREUEN-Wakil Gubernur Aceh Ir.Nova Iriansyah,MT melakukan peletakkan batu pertama kelanjutan pembangunan mesjid jamik Lueng Bata, Rabu (27/6/2018).
Menurut imum mukim Lueng bata Bacthiar Nitura mesjid ini merupakan masjid yang penuh menyimpan historis perjuangan. Dimana mesjid ini pertama sekali dibangun tahun 1021.
“Kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu secara permanentahun 1968 oleh KH Ahmad Dahlan,” kenang Bactiar Nitura
Dikatakannyq, pada masa perjuangan penjajahan masjid ini pernah digunakan Tgk Chik di Tiro untuk mengatur strategi peperangan dan merupakan salah satu benteng pertahanan perlawanan penjajah.
Bahkan Gubernur Aceh A.Majid Ibrahim pernah menyatakan Masjid Lueng Bata ini sebagai monumen perjuangan rakyat Aceh.
Alhamdulillah tahun 2018 panitia yang diketua HM.Zaini Yusuf kembali bergerak untuk melanjutkan pembangunan penyelesaian masjid tersebut agar lebih sempurna sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin modern.
“Kami sangat berharap kepada panitia yang diketuai bapak M.Zaini yusuf agar dapat membangun mesjid ini dalam waktu yang sesingkat singkatnya,” harap Teungku Imum Mukim Luen Bata.
Wakil Gubernur Aceh Ir.Nova Iriansyah, MT dalam pidatonya memberikan apresiasi yang tinggi atas prakarsa dan upaya panitia yang penuh semangat untuk melanjutkan pembangunan masjid ini.
Terima kasih kepada panitia dan semua pihak yang telah mengerakkan kembali semangat membangun mesjid yang penuh historis ini, masjid ini terletak di kemukiman Lueng Bata merupakan pintu masuk menuju ibukota provinsi Aceh.
“Semoga mesjid ini menjadi destinasi wisata baru bagi aceh sebagaimana harapan kita bersama,” papar Wagub Nova Iriansyah.
Ketua panitia pembangunan Masjid Jamik Lueng Bata M.Zaini Yusuf,ST mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang meniliki prakarsa dan berupaya agar mesjid ini di lanjutkan pembangunanya.
“Kita harus lanjutkan pembangunan mesjid yangb telah berkontribusi besar dalam perjuangan rakyat aceh dimasa penjajahan,” ungkap M.Zaini Yusuf.
Menurut M.Zaini Yusuf lagi mesjid yang akan dibangun berukuran 60×69 meter persegi di atas tanah 1 hektar, kami berharap kepada pemerintah dan masyarakat agar dapat membantu baik moril maupun materil untuk mempercepat penyelesaian mesjid ini.
Karena, menurut M.Zaini Yusuf, dalam menyelesaikan kelanjutan masjid ini panitia membutuhkan dana sekitar Rp 30 miliar lagi.
Acara peletakan batu pertama yang dilakukan Wagub Aceh turut hadir Sekdako Banda Aceh, MAA, kepala mukim, kepala desa dan juga terlihat sejarawan dan tokoh adat aceh H.Abdurrahman Kaoy dan sejumlah masyarakat.(REL)