KABAR BIREUEN– Kekuatan umat, menghidupkan sunnah, ada yang menghidupkan sunnah dengan surban, bagus. Ada yang menghidupkan sunnah dengan berjenggot, itu juga bagus. Ada yang pakai siwak.

“Tapi kenapa berkelahi untuk sunnah- sunah yang sifatnya asesoris, yang sifanya tampilan. Ada sunnah yang hebat, tak lekang karena hujan, tak lapuk karena hujan, tak lepas karena panas. Apa Itu, sunnah membangun ekonomi umat,” Sebut Ustad H.Abdul Somad Lc, MA dalam tausiahnya pada Haul Sirul Mubtadin ke-4 dan Deklarasi BMU dan WPU di Stadion Cot Gapu Bireuen, Kamis (7/3/2019).

Dikatakannya, kekuatan diatas kekuatan adalah ekonomi umat. Bagian dari kekuatan umat, ada kekuatan untuk menunjukkan ramai, kalau ada undangan Sirul Mubtadin datang beramai-ramai, itu kekuatan.

“Ditengah malam sendiri meneteskan air mata, itu adalah kekuatan. Kenapa orang mudah menerima sogok, karena miskin, susah. Insya Allah anggota Sirul Mubtadi disogok Rp 100 ribu Rp200 ribu, orang tidak berani. Karena  Sirul Mubtadin kaya, mobilnya  enam,” sebutnya.

Mobil itu milik  bersama, Ini kekuatan umat. Ini yang dikatakan Ayah tadi menghidupkan sunnah.

Dia tidak hebat, dia tidak kaya, tapi dia punya kekuatan bila bersama.Itulah yang disebut tolong menolong dalam kebaikan , dalam ketaqwaan, jangan tolong menolong dalam dosa dan bermusuhan.

“Ada gula yang manis tapi tak membawa penyakit, gula itu siapa,  pewaris para nabi. Persatuan ini, umat ini dijaga oleh manisan-manisan yang membuat semut-semut berkumpul. Mereka para jamaah Sirul Mubtadin datang karena mengharapkan barokah berjamaah,” katanya. (Ihkwati)