KABAR BIREUEN – Dayah dan ulama memainkan peran penting di tengah-tengah masyarakat, yaitu berperan bagi terciptanya komunitas intelektual di negeri Seuramoe Mekkah, khususnya di Kabupaten Bireuen.
Bupati Bireuen, Dr. H. Muzakkar A. Gani, SH, M.Si, menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Pimpinan Dayah dalam Kabupaten Bireuen Tahun 2021, di Hotel Fajar Bireuen, Senin (13/12/2021).
“Ulama dayah telah berjuang di garda terdepan dalam membimbing generasi kader bangsa dan agama,” ujarnya.
Disebutkan Muzakkar, di tengah-tengah perkembangan dan dinamika masyarakat pada era globalisasi dewasa ini, keberadaan sebuah dayah menjadi sangat penting. Sebab, pada hakikatnya lembaga pendidikan berbasis agama Islam ini sekaligus dapat menjadi filter, untuk meminimalisir masuknya pengaruh dan budaya asing yang tidak sesuai dengan kehidupan umat Islam serta adat istiadat masyarakat Aceh yang bersendikan Islam.
Maka pada hari ini, katanya, kita melaksanakan rapat koordinasi pimpinan dayah, sebagai upaya meningkatkan peran dayah dalam melahirkan kader-kader ulama muda di Bireuen, serta menyamakan persepsi dengan seluruh elemen pengelola dayah.
“Ini dalam rangka memperkuat khasanah Bireuen sebagai Kota Santri, sebagai ikhtiar untuk melahirkan rekomendasi peningkatan mutu santri dayah,” jelas Bupati Muzakkar.
Melalui kegiatan ini diharapkannya, dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang positif untuk perkembangan dayah di Kabupaten Bireuen.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Dayah Bireuen, H. Jufliwan, SH., MM, melaporkan, tujuan rapat koordinasi ini untuk dapat tercapainya sasaran kinerja dari pimpinan dayah dalam menghadapi tahun 2022, yaitu peningkatan kualitas/mutu lulusan dayah.
Kemudian, sebagai upaya untuk penerapan kurikulum dayah salafiyah dan terpadu secara komprehensif (menyeluruh) sesuai dengan standar kitab kuning dan dapat diaktulisasikan di dayah.
Selain itu, kata dia, kegiatan ini juga untuk penyamaan persepsi dalam pengisian khasanah Bireuen Kota Santri dalam berbagai perspektif lokal dan global.
“Rapat koordinasi ini, juga sebagai ruang diskusi, komunikasi dan silaturrahim elemen pimpinan daerah dengan pimpinan dayah dalam Kabupaten Bireuen,” terang Jufliwan.
Kegiatan ini mengundang sebanyak 45 orang pimpinang dayah sebagai peserta. Mereka terdiri dari pimpinan dayah tipe A plus sebanyak 6 orang, pimpinan dayah tipe A 12 orang, pimpinan dayah tipe B 19 orang, pimpinan dayah tipe C 4 orang, dan 4 orang pimpinan dayah non tipe.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Tgk. H. Nuruzzahri Yahya atau Waled Nu (Pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga). Materi yang disampaikannya tentang peran pimpinan dan guru dayah dalam peningkatan mutu santri.
Narasumber satu lagi yaitu Dr. Nazaruddin Abdullah, MA (Wakil Rektor I IAI Almuslim Aceh). Dia menyampaikan materi kajian kurikulum dayah sesuai standar nasional. (Herman Suesilo)