KABAR BIREUEN – Kepala sekolah diharapkan dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) sebagai manajer dan leader. Sebagai pemimpin pendidikan di sekolah, kepala sekolah memiliki tanggung jawab sepenuhnya untuk mengembangkan seluruh sumber daya sekolah.

Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah, tergantung kepada kemampuan bekerja sama dengan seluruh warga sekolah. Begitu juga kemampuannya mengendalikan pengelolaan sekolah, untuk menciptakan proses belajar mengajar.

Hal itu disampaikan Bupati Bireuen, Dr. H. Muzakkar A. Gani, SH., M.Si yang diwakili Pj. Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Bireuen, Zaldi AP, S.Sos, saat membuka kegiatan Pelatihan Manajemen Kepala Sekolah Jenjang TK dan SD se-Kabupaten Bireuen Tahun 2021 di Aula Wisma Bireuen Jaya, Jumat (21/5/2021).

“Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka meningkat pula tuntutan terhadap kinerja kepala sekolah,” sebut Zaldi.

Selain itu, kata dia, iklim, suasana dan dinamika sekolah, juga memiliki peranan yang sangat penting dalam peningkatan motivasi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Sistem penjaminan mutu pendidikan, katanya, merupakan standar mutu pendidikan yang harus diwujudkan oleh semua warga sekolah, agar proses belajar mengajar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.

“Dengan demikian, ending dari semua ikhtiar kita pada hari ini, nanti outputnya adalah anak didik mampu menemukan jati diri mereka sejak usia dini. Memiliki kreativitas dan kualitas terbaik, dan anak didik dapat membentuk karakter anak yang mulia, berbudi luhur sejak usia dini,” jelas Zaldi di hadapan para peserta pelatihan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen melalui Bidang Pembinaan dan Ketenagaan tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Drs M. Nasir, M.Pd, dalam laporanya antara lain mengatakan, salah satu permasalahan utama pendidikan di Indonesia saat ini, khususnya di Kabupaten Bireuen adalah terjadinya disparitas atau keragaman mutu pendidikan. Terutama, yang berkaitan dengan Ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memadai secara kuantitas, kualitas, maupun kesejahteraannya.

Kemudian, sarana dan prasarana belajar yang belum memenuhi kebutuhan. Kalaupun ada, tidak dimanfaatkan secara efektif dan pendanaan pendidikan yang belum memadai, untuk menunjang terciptanya proses belajar mengajar yang optimal.

Permasalahan tersebut di atas, menurut M. Nasir, akan bertambah parah, jika tidak didukung dengan komponen utama pendidikan. Seperti kurikulum, sumber daya manusia yang berkualitas, sarana dan prasarana, serta pembiayaan yang belum memadai di segala aspek pendidikan.

“Oleh karena itu, dengan Pelatihan Manajemen Kepala Sekolah ini, diharapkan salah satu komponen dari permasalahan di atas yaitu peningkatan sumber daya manusia, secara pelan tapi pasti Insya Allah bisa diminimalisir,” harap M. Nasir.

Dijelaskannya, pelatihan tahap pertama ini diikuti oleh 60 orang Kepala TK dan PAUD, serta 160 Kepala Sekolah Dasar.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 21 – 23 Mei 2021. Tempatnya dibagi dalam dua lokasi, yaitu di Wisma Bireuen Jaya untuk jenjang TK dan PAUD dan di SKB untuk jenjang SD. Pelaksanaannya menerapkan protokol kesehatan.  (Herman Suesilo /*)