KABAR BIREUEN-Ratusan Warga ‘Peusangan Raya’ bersilaturrahmi di kediaman ketua Ikatan Masyarakat Peusangan Raya (IMPeRA) H Mukhlis Amd, di Desa Pulo Ara Geudong Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen,Sabtu malam (30/5/2020).

Hadir pada acara tersebut, diantaranya ketua DPRK Bireuen, Rusyidi Mukhtar, SSos beserta anggota DPRK dari Dapil II dan III, para camat, ratusan keuchik (kepala desa), Kepala BPKS Sabang, Ir H Razuardi MT, Ketua Yayasan Almuslim Peusangan, H Yusri Abdullah, Imam Mesjid Besar Peusangan (MBP), Tgk Muhammad Hafid, Dr Nazaruddin, Kepala Bappeda Bireuen, Muslim, MSi, Kepala BPBD Aceh Utara, Amir Hamzah dan Ketua BRA, Fakhrurazi.

Ketua Ikatan Masyarakat Peusangan Raya (IMPeRa), H Mukhlis di awal acara itu mengatakan, pertemuan tersebut untuk mempererat ikatan tali persaudaraan dikalangan masyarakat terutama yang berasal dari wilayah bekas Keurajeun Ampon Chiek Peusangan.

Mukhlis yang juga sebagai ketua Pembangunan Mesjid Besar Peusangan (MBR) menjelaskan, IMPeRA lahir dari pemikiran – pemikiran tokoh Peusangan Raya yang sekarang telah menjadi bagian dari tujuh kecamatan di Kabupaten Bireuen.

“Silaturrahmi kita pada malam ini, di kediaman kami ini adalah karena adanya wadah IMPERA,” kata bos PT.Takabeya Perkasa Group, perusahaan yang bergerak di sektor kontruksi bangunan.

Di hadapan warga ‘Peusangan Raya’ yang menyesaki ruang pertemuan tersebut yaitu di bagian belakang rumahnya, H Mukhlis, yang juga Ketua Harian DPD II Partai Golongan Karya Kabupaten Bireuen mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H.

“Walau di suasana Pandemi Covid-19, kita tetap menjalin ukhuwah islamiyah, tentu acara ini dengan tidak mengabaikan protokol covid,” ujarnya.

Sementara Imam Mesjid Besar Peusangan, Tgk Muhammad Hafid mengajak warga ‘Peusangan Raya’ supaya bersatu untuk membangun wilayah bekas Keurajeun Ampon Chiek Peusangan.

Peusangan Raya, sebut Imam MBP, sedang dalam kondisi sekarat maka Pimpinan Dayah di Desa Tanoh Mirah Kecamatan Peusangan itu mengajak warga dan tokoh serta pejabat daerah yang berasal dari Peusangan Raya agar turun tangan untuk ‘mengobati’ sehingga daerah itu ‘sehat’ kembali.

Dia berharap adanya kekompakan untuk membangun tujuh kecamatan itu.

“Menurut saya dengan IMPeRA ini mampu kita arahkan pembangunan untuk wilayah bekas Keurajeun Ampon Chiek Peusangan,” sebutnya.

Pada pertemuan warga ‘Peusangan Raya’ itu sempat berhembus isu pemekaran kabupaten. Seorang keuchik (kades) mengatakan IMPeRA itu besar sekali manfaatnya dan bisa saja digerakkan untuk pembentukan kabupaten baru yaitu Peusangan Raya yang meliputi 7 kecamatan dari bekas Keurajeun Ampon Chiek Peusangan. Gagasan keuchik ini disahuti positif keuchik lainnya.(Rizanur)