KABAR BIREUEN– Aksi Demontrasi yang terjadi di depan Kantor Bawaslu RI di Jakarta pada 21 dan 22 Mei 2019 setelah KPU RI menetapkan hasil pemilu 2019 kini meninggalkan duka dan cerita kelam untuk negeri ini.

Banyak berita-berita terkait aksi menuntut dan mengklaim pemilu 2019 curang beredar dimedia sosial seolah menjadi film untuk menjadi tontonan masyarakat luas.

Dari kerusuhan antara masa unjuk rasa dengan pihak keamaan dan aksi brutal sekelompok masa yang merusak fasilitas umum, membakar mobil-mobil dinas Polri hingga mobil pribadi yang terpakir.

Dari kejadian kelam tersebut salah satu tokoh agama Kabupaten Bireuen Tgk H Jamaluddin Idris angkat bicara, Minggu (26/5/2019).

Menurutnya, aksi – aksi kerusuhan dalam orasi damai tersebut sangat disayangkan karena telah menodai demokrasi di negeri ini.

Imam Besar Mesjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen tersebut menyebutkan, kerusuhan yang terjadi juga telah melukai indahnya kedamaian di bulan suci Ramadhan.

Tokoh agama Bireuen itu menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar – besarnya kepada TNI Polri yang telah mengamankan aksi unjuk rasa tersebut dengan profesional demi terjaganya kedamaian.

Dia tegaskan, agar polri dapat mengungkap dan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku terhadap pelaku kerusuhan dan penyebar berita – berita hoax dan ujaran kebencian yang telah merenggut kedamaian antar sesama umat Islam di Indonesia.

Himbauannya Kepada masyarakat Kabupaten  Bireuen dan seluruh warga negara Indonesia untuk bersatu dalam menjaga keutuhan negara.

Dia berharap masyarakat tidak terpecah belah dengan aksi provokasi dari kelompok – kelompok tertentu dan berita – berita hoax yang beredar dimedia sosial karena tujuannya adalah untuk menghancurkan kedamaian dan persatuan.

“Mari menjaga ukhuwah dibulan suci Ramadhan, kita sambut datangnya Idul Ftri 1440 H dengan penuh suka cita dalam nuansa kekeluargaan,” ajaknya. (REL)