KABAR BIREUEN, Bireuen – Dalam aksi unjuk rasa di depan Mapolres Bireuen pada Kamis (12/12/2024), Gerakan Aliansi Masyarakat Bireuen (GAMB) menuntut penyidik agar mengusut tuntas kasus money politics yang telah mencoreng Pilkada Bireuen.
Koordinator GAMB, Tuih Alkhair, menyuarakan dengan lantang pengusutan perkara tersebut yang tidak boleh berhenti hanya pada tersangka tunggal, SF. Namun, harus menjangkau hingga ke pelaku utama yang diduga mengendalikan dan pemilik dananya.
“Kalau penanganan kasus lain, seperti korupsi atau narkoba, selalu ada pengembangannya. Kenapa dalam kasus money politics ini penyidikannya lemah sekali? Ada apa di balik ini?” tanya Tuih dengan nada keras.
BACA JUGA: Demo Polres Bireuen, GAMB Minta Penyidik Kembangkan Perkara Money Politics Hingga ke Pelaku Utama
Menurut Tuih, pengakuan SF yang menyebut aksi pembagian uang itu atas inisiatif sendiri, tidak masuk akal. Dia mengaku, sudah datang ke rumah tersangka dan melihat kondisinya memprihatinkan.
“Jadi, sangat mustahil dia membagi-bagikan uang sendiri untuk kepentingan salah satu paslon,” ungkapnya.
Tersangka ‘Pasang Badan’
Sepertinya, ada dugaan tersangka SF berupaya ‘pasang badan’ dalam perkara tersebut. Dia mengklaim, uang yang dibagikannya berasal dari kantong pribadi. Bukan berasal dari pihak lain dan tidak ada yang menyuruhnya.
Namun, pengakuan itu menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Publik bertanya-tanya, dari mana SF yang bukan orang berada, bisa memiliki dana untuk membiayai praktik politik uang di Gampong Alue Dua, Kecamatan Makmur?
Berkembang kabar, sebenarnya dana itu diduga berasal dari Ketua DPC Partai Golkar Kecamatan Makmur, Aidil Faizil alias Cuco. Namun, Aidil membantah tuduhan tersebut. Dalam keterangannya, dia mengatakan, tidak pernah memerintahkan atau memberikan uang kepada SF.
BACA JUGA: Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terduga Pelaku Money Politics di Makmur Ditahan
“Kalau ada yang membagikan sesuatu, itu mungkin atas inisiatif sendiri dan tanpa sepengetahuan saya sebagai tim pemenangan Mukhlis-Razuardi di Kecamatan Makmur,” jelasnya kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Minggu (15/12/2024). Namun, saat diminta keterangan lebih lanjut, Aidil tidak lagi merespons.
Meski begitu, belakangan ada fakta lain yang membuktikan perkara tersebut tidak berdiri sendiri dan saling terkait. Baru-baru ini, beredar foto SF bersama Wakil Bupati Bireuen terpilih Razuardi, Ketua DPC Golkar Makmur Aidil Faizil, mantan caleg Golkar Sabri, dan sejumlah perangkat Desa Alue Dua.
BACA JUGA: Viral! Beredar Video Massa Tangkap Terduga Pelaku Money Politics di Makmur
Foto tersebut semakin menguak dugaan adanya keterlibatan pihak lain di balik aksi SF. Namun, hingga kini penyidik belum mampu menelusuri adanya keterlibatan pihak lain di balik aliran dana politik uang itu.
Padahal, penanganan perkara tersebut telah masuk tahap P-19 dan telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bireuen. Kemudian setelah dipelajari, berkas itu dikembalikan lagi untuk dilengkapi.
Gagal Bongkar Jejaring Pelaku
Masyarakat Aceh, terutama aktivis antikorupsi, menilai, langkah penyidik dalam menangani perkara tersebut masih jauh dari harapan. Alfian, Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), menyebutkan, pengusutan kasus ini tidak hanya gagal membongkar jejaring pelaku, tetapi juga menciptakan preseden buruk dalam penegakan hukum.
“Pengusutan aliran uang yang diterima tersangka SF seharusnya menjadi prioritas. Hal ini penting untuk membongkar kecurangan politik uang secara terstruktur, sistematis dan masif pada Pilkada Bireuen,” tegas Alfian.
BACA JUGA: MaTA: Panwaslih Gagal Ungkap Kasus Politik Uang di Pilkada Bireuen
Hal senada disampaikan Koordinator Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GeRAK) Bireuen, Murni M. Nasir. Dia menyesalkan kurangnya transparansi dalam pengusutan kasus ini.
“Seharusnya pengusutan tidak berhenti pada satu pelaku tingkat bawah, tetapi juga menjerat aktor utama di balik praktik ilegal tersebut,” ujarnya.
Kini, masyarakat Aceh menunggu langkah serius dari Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk membongkar kasus ini hingga ke akar-akarnya. Hal ini sebagaimana tuntutan GAMB yang mendesak agar hukum benar-benar ditegakkan secara adil dan profesional.
BACA JUGA: Koordinator GeRAK Bireuen: Gakkumdu Jangan Ragu Ungkap Aktor Utama Praktik Money Politics
“Hukum tidak boleh tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Kalau pengakuan SF benar-benar jujur, ini bisa membuka tabir aliran uang dari pihak-pihak terkait di tingkat kecamatan dan kabupaten serta pelaku utamanya,” jelas Tuih.
Di tengah kritik keras dan desakan publik, penyidik diharapkan mampu mengungkap siapa sebenarnya dalang di balik praktik politik uang yang telah mencoreng demokrasi di Bireuen. Jangan sampai hanya karena tersangka SF ‘pasang badan’, lantas bisa memutus mata rantai dan dalang utamanya tidak terungkap. (Suryadi)