KABAR BIREUEN – Kementerian Agama sampai saat ini masih menunggu kepastian dari Arab Saudi terkait pemberangkatan haji tahun 2021.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Aceh, Drs H Arijal MSi, mengatakan, pemerintah Arab Saudi telah memberikan sinyal terkait pelaksanaan ibadah haji tahun 1442 H atau 2021 M.
“Pemerintah Arab Saudi secara berita, bukan surat, menyatakan akan membuka pelaksanakan haji untuk tahun 2021. Tapi, belum menentukan negara mana yang mendapat kuota,” ungkap Arijal, Sabtu (22/5/2021).
Sebab itu, kata Arijal, saat ini seluruh negara sedang menunggu keputusan dari Arab Saudi terkait kuota pelaksanaan haji tahun ini.
“Kita masih tahap menunggu kuota yang diberikan Arab Saudi kepada Indonesia. Kalau biasanya 210 ribu ditambah hadiah Arab Saudi 10 ribu menjadi 221 ribu untuk tahun 2019. Kalau tahun 2020 tidak berangkat,” ujarnya.
Arijal menjelaskan, seyogyanya jika kondisi normal, pada bulan Mei, Kemenag Aceh sudah menyelesaikan tahap penyelesaian pelatihan bagi calon jamaah haji, pembentukan kelompok terbang, persiapan panitia, dan berbagai tahapan lainnya. Sesuai jadwal juga, kloter pertama dari Indonesia diberangkatkan pada 10 Juni mendatang.
Namun, menurut Arijal, akibat belum ada kepastian dari pemerintah Arab Saudi, hingga saat ini seluruh persiapan tersebut belum dilaksanakan.
“Tapi kita sudah siapkan kloter kemungkinan. Kesiapan Indonesia sampai 5 persen diberikan sudah siap dari 100 persen, 70 persen, 60 persen, sampai 5 persen. Pemerintah Indonesia sudah siap untuk memberangkatkan jamaah,” ujarnya lagi.
Ia mengutarakan, hingga saat ini sudah 80 persen jamaah calon haji Aceh yang mengikuti vaksinasi tahap dua.
“Kami mendapat laporan bahwa seluruh jamaah haji Aceh 80 persen sudah divaksin. Yang belum itu mereka yang ada pelimpahan nomor porsi, batal berangkat dan lain sebagainya. Selebihnya sudah selesai divaksin dua kali,” terang Arijal. (Red)