KABAR BIREUEN– Puluhan mahasiwa dan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat (GEMPAR) Kabupaten Bireuen menggelar aksi demo terkait hibah empat mobil operasional untuk instansi vertikal di gedung DPRK Bireuen, Senin (7/8/2017 ).
Dalam orasinya, para orator unjuk rasa yang terdiri dari Fauzan, Said, Aziz Alkhunzzar serta Muazzinah Yacob menuntut supaya empat instansi vertikal yang telah menerima hibah mobil Mitsubishi Pajero Sport dari Pemerintah Kabupaten Bireuen agar segera mengembalikannya.
Said menyebutkan, meski secara aturan dimungkinkan hibah itu diberikan dan sesuai aturan, namun secara kemanusian dan realitas yang ada di Kabupaten Bireuen, seharusnya anggaran untuk membeli mobil digunakan untuk kepentingan rakyat, seperti membuat rumah untuk kaum dhuafa.
Karena itu, mereka meminta agar DPRK Bireuen segera menyurati eksekutif Bireuen dan empat pimpinan instansi vertikal di pusat supaya segera menarik kembali hibah empat mobil mewah senilai Rp 500 juta rupiah itu.
Pada kesempatan itu, pendemo juga mempertanyakan peran anggota DPRK Bireuen yang dinilai tak tahu malu karena mengesahkan anggaran untuk hibah tersebut.
“Malah yang aneh ada statment Ketua DPRK dan anggota Banggar di media yang justru menyebutkan mereka tak tahu masalah hibah itu dibahas di Badan Anggaran (Banggar). Dimana fungsi anggaran dan pengawasan dewan, sampai masalah hibah empat mobil itu tak tahu, apa mereka di wc saat pembahasan anggaran,” sebut Muazzinah Yacob mempertanyakan sikap dewan.
Mereka juga meminta kepada empat instansi vertikal penerima mobil pajero sport itu untuk mengembalikannya selambat-lambatnya dalam kurun waktu 3x 24 jam.
Pada kesmepatan itu, pendemo juga meminta DPRK meninjau dan mengintruskikan pihak eksekutif agar mengembalikan aset-aset yang selama ini dikuasai secara pribadi oleh pejabat terkait.
Sebelumnya pada Pemkab Bireuen menghibahkan empat Pajero Sport kepada Polres Bireuen, Kodim 0111 Bireuen, Kejari dan Pengadilan Negeri. (Ihkwati)