KABAR BIREUEN-Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bireuen, Bob Mizwar, SSTP, M.Si menerima kunjungan mahasiswa/mahasiswi motor penggerak program pejuang muda, Kamis (28/10/2021) di kantor Dinas Sosial setempat.

Kedatangan mahasiswa yang ditugaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Sosial itu  bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke- 93.

Kadinsos Bireuen, Bob Mizwar menyebutkan, program pejuang muda tersebut nantinya memiliki fokus social entrepreneurship (kewirausahaan sosial).

Mahasiswa diberikan kesempatan mencari pengalaman di lapangan secara langsung ke daerah prioritas yaitu daerah pascabencana, daerah kantong-kantong kemiskinan, daerah Komunitas Adat Terpencil (KAT) di seluruh nusantara.

Dikatakan Bob Mizwar, ruang lingkup kerja mahasiswa dalam Pejuang Muda yaitu mahasiswa turun langsung ke daerah yang membutuhkan bantuan.

Selanjutnya, mahasiswa akan berkolaborasi (magang) di Kementerian Sosial untuk mendukung program-programnya.

“Bersama Kementerian Sosial, mahasiswa akan merancang dan mengeksekusi program sosial yang relevan untuk daerah tersebut,” sebut Bob Mizwar.

Mahasiswa, katanya lagi,  juga akan merancang digital campaign untuk mendukung program sosial yang dijalankan.

Pejuang Muda adalah laboratorium sosial bagi para mahasiswa mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret.

Melalui Program setara 20 SKS ini, mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah daerah, pemuka masyarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah

Dalam program ini, mahasiswa berperan sebagai agen perubahan sosial, melalui kegiatan pemetaan masalah, identifikasi alternatif solusi, formulasi solusi terbaik, perencanaan sumber daya dan capaian, pengerahan peran serta elemen masyarakat, implementasi dan pelaporan serta pengukuran dampak.

“Mahasiswa juga bisa mengikuti kategori program sesuai jurusan atau isu yang menarik baginya antara lain isu Pengembangan Program Bantuan Sosial, Pemberdayaan Fakir Miskin dan Lansia, Pola Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan, dan Fasilitas untuk Kepentingan Umum,” jelas mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bireuen itu.

Bob menambahkan, agar dalam masa pelaksanaan program pejuang muda ini, para mahasiswa ini dapat melakukan transfer knowledge, khususnya dalam konteks pembangunan sosial sekaligus dapat menjunjung nilai-nilai kearifan lokal setempat di dalam pelaksanaan kegiatan.

“Semoga dengan kehadiran pejuang muda di tengah masyarakat Bireuen dapat memberikan warna baru dalam kontek penanganan pemenuhan dan pelayanan kesejahteraan sosial. Sekaligus dapat membantu pemerintah melalui peran, karya dan semangat juangnya sehingga meningkatkan rasa peduli untuk sesama dan berbhakti untuk negeri, khususnya melalui program sosial kemasyarakatan,” harapnya.

Mahasiswa yang tergabung dalam pejuang muda berasal dari berbagai universitas di Indonesia, diantaranya, Aulia Rahmat, Eva Anjela BR Tambunan dan M.Ikhsan dan Riski Maulana dari Universitas Malikussaleh, Hema Puteri Kusuma Wardani dari Universitas Negeri Jakarta serta Richard Al Khalik dari Universitas Syiah Kuala.
Selanjutnya, Haris Suwanda dari Universitas Sumatera Utara, Riris Toma Ito Sagala dari Universitas Sari Mutiara Indonesia, Risna Yunita Simarmata dan Riski Ananda Hasibuan dari Universitas Negeri Medan dan Adis Nura Putri dari Universitas Brawijaya. (Ihkwati)