KABAR BIREUEN – Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Bireuen masih kekurangan sarana dan prasarana.
Hal itu dikemukakan Kepala SMK-PP Negeri Bireuen, Hamdan, SPd MPd pada acara peletakan batu pertama pembangunan kandang ternak (instalasi praktek agribisnis ternak) dan penanaman perdana lahan praktik SMK- PP Negeri Bireuen.
Acara tersebut berlangsung di lahan praktik sekolah, di Desa Paya Lipah Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Selasa (8/8/2023).
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Aceh Wilayah Kabupaten Bireuen Abdul Hamid, Ketua Komisi II DPRK Bireuen Munazir Nurdin, Politisi PKS Bireuen, Pengawas Sekolah/Komite, mewakili Danramil Peusangan, yang mewakili Kapolsek Peusangan.
Dijelaskan oleh Kepala SMK- PP Negeri Bireuen, Hamdan, akibat belum lengkap sarana dan prasarana di sekolah kejuruan tersebut, maka banyak kendala yang dihadapi guru dalam mempersiapkan generasi penerus menjadi tenaga siap pakai.
Hamdan dalam laporannya juga mengungkapkan kandang atau instalasi agribisnis ternak yang akan dibangun di lahan Praktik SMK- PP Negeri Bireuen menggunakan dana Pokok Pikiran (Pokir) dr. Purnama Setia Bireuen selaku anggota DPR Aceh dari Fraksi PKS.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada dr. Purnama Setia Budi yang telah menempatkan Pokok Pikiran untuk mendukung Pendidikan di SMK PP Negeri Bireuen,” ujarnya.
Sektor pertanian, sebut mantan Wakil Kepala SMK PP Negeri Saree Aceh ini, adalah pendukung sektor usaha lain, termasuk industri.
“Sektor industri juga bergantung dengan pertanian,” sebutya.
Selain itu ia juga mengatakan kepala dan dewan guru berkomitmen dalam membina Siswa SMK- PP Negeri Bireuen tidak saja belajar di belakang meja, tetapi lebih difokuskan pada praktik lahan.
“Kami berkomitmen untuk mempersiapkan generasi yang mampu mengubah lahan tandus menjadi hijau dengan seribu jenis tanaman,” ujar Hamdan.
Sementara Kacabdin Pendidikan Aceh Wilayah Kabupaten Bireuen Abdul Hamid mengharapkan kepada kepala sekolah dan guru serta pengawas/ komite SMK-PP Negeri Bireuen untuk bersama-sama memajukan sekolah kejuruan tersebut.
“Lulusan SMK ini tidak boleh sama dengan anak- anak yang dididik oleh orangtuanya di rumah. Siswa di sini hasil didikan guru dan guru guru di sini orang berpendidikan, sebab pernah dididik. Maka lulusan SMK harus berkualitas menjadi petani modern,” kata Abdul Hamid.
Ia juga menyebutkan lulusan SMK- PP Bireuen harus mempu menguasai teknologi yang bisa digunakan untuk mengolah lahan pertanian dan merekayasa tumbuh- tumbuhan.
“Sekarang tidak boleh ada gagal panen. Jagung yang kita tanam hari ini harus menghasilkan, tidak boleh gagal karena tidak ada hujan. Sekarang teknologi sudah maju, bisa disiram dengan Drone. Sumber air ada di irigasi ini,” sebut Abdul Hamid.
Seterusnya tamu bersama warga SMK- PP Negeri Bireuen melakukan penanaman palawija di areal praktik seluas 2 hektar. (Rizanur)