KABAR BIREUEN – Pemandangan tak biasa terlihat di SDIT Muhammadiyah Bireuen yang terletak di Jalan Putroe Bungsu, Desa Geulanggang Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Senin pagi (12/7/2021). Di situ tampak pria gagah berpakaian loreng lengkap dengan baret merah, layaknya pasukan elit TNI.

Ternyata itu bukanlah pasukan elit TNI, namun mereka adalah Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah atau KOKAM. Hari ini mereka disiapkan khusus menyambut peserta didik baru SDIT Muhammadiyah Bireuen.

Menyambut peserta didik baru tahun ajaran 2021/2022, SDIT Muhammadiyah Bireuen mengusung tema “Kemerdekaan”. Ini sangat selaras dengan ditetapkan sekolah tersebut sebagai sekolah penggerak.

Kepala SDIT Muhammadiyah Bireuen, Rizki Dasilva SPdI MA kepada Kabar Bireuen mengatakan, siswa baru memang diperlakukan khusus dijemput dan dibonceng dengan sepeda ontel dari pintu gerbang sekolah menuju stand game oleh Kokam. Ini menjadi momen klasik di hari pertama siswa masuk ke sekolah milik Muhammadiyah Bireuen.

Selain itu, kata Rizki Dasilva, siswa/i baru disuguhkan dengan beberapa pilihan untuk menuju stand game, mulai tahfidz, literasi, numerasi dan seni.

“Kegiatan tahunan ini dikemas dengan sangat unik. Tak lupa juga guru ikut memeriahkan acara tersebut dengan memakai kebaya dan songket,” ujarnya.

Kepala Sekolah yang sedang menyelesaikan pendidikan S3 di negeri jiran itu, menjelaskan, tujuan dilaksanakan kegiatan penyambutan siswa baru secara unik ini, untuk menunjukkan bahwa pendidikan yang memerdekakan, dengan memiliki profil pelajar Pancasila salah satunya berkebhinekaan global.

“Secara tersirat kami ingin mengapresiasikan bahwa keberagaman ini dapat terwujud jika kita memiliki persepsi yang sama terhadap kemajuan pendidikan. Game-game yang ditawarkan adalah menunjukkan untuk mengarah kebebasan anak dalam memilih minat bakat bahkan kemampuan kognitif secara bebas,” terangnya.

Menurut Rizki, SDIT Muhammadiyah Bireuen selalu berusaha untuk berbuat yang terbaik untuk siswa/i. Sekolah di sini layaknya satu keluarga, antara siswa dengan guru tidak ada jarak.

“Kami selalu menekankan kepada guru guru SDIT Muhammadiyah, agar selalu akrab dengan siswa mulai hari pertama sampai seterusnya,” sebut Rizki.

Terakhir, ia berharap guru-guru SDIT Muhammadiyah Bireuen, ke depannya terus mengembangkan kreatifitas, untuk menciptakan kemajuan dan kebebasan positif dalam dunia pendidikan. (Rizanur)