Seratusan guru PAUD mengikuti kegiatan Pelatihan Pembelajaran PAUD Berkualitas, selama tiga hari (13-15/8/2024) di Wisma Bireuen Jaya. (Foto Hermanto/Kabar Bireuen).

KABAR BIREUEN, Bireuen -Seratusan guru dari Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam Kabupaten Bireuen mengikuti kegiatan Pelatihan Pembelajaran PAUD Berkualitas.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bidang Pembinaan Ketenagaan (PTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bireuen, berlangsung selama tiga hari, 13-15 Agustus 2024.

Prosesi kegiatan pelatihan tersebut dibuka oleh Kepala Disdikbud Bireuen, Muslim, M.Si, di Aula Wisma Bireuen Jaya, Selasa 13 Agustus 2024.

Dalam arahannya Muslim mengatakan, kualitas pendidikan yang diberikan di PAUD sejatinya tidak terpaku pada fasilitas sarana prasarana, melainkan terletak pada kualitas proses pembelajarannya.

Hal ini yang menjadi dasar untuk menjamin manfaatnya dapat dirasakan oleh mereka yang berpartisipasi di satuan PAUD.

Setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui apakah sebuah layanan PAUD berkualitas.

Pertama adanya kegiatan pembelajaran yang beragam dan dilakukan melalui cara yang sesuai untuk anak usia dini, yaitu melalui bermain.

“Bermain dan belajar mampu menumbuhkan motivasi intrinsik untuk belajar sehingga anak lebih bersemangat untuk beradaptasi dan mempelajari hal-hal baru,” ujarnya.

Di sisi lain, bermain juga termasuk upaya mengasah kemampuan pra-literasi dan pra-numerasi yang dapat dilakukan melalui kegiatan membaca buku bacaan kepada anak.

Kedua, kegiatan pembelajaran harus bersifat kontekstual dan bermakna bagi anak.

Kegiatan pembelajaran perlu dikaitkan dengan pengalaman anak, serta meningkatkan kompetensi dirinya untuk dapat berperan dalam kegiatan mereka sehari-hari.

Kepala Disdikbud Bireuen Muslim, M.Si membuka kegiatan Pelatihan Pembelajaran PAUD Berkualitas, di Aula Wisma Bireuen Jaya, Selasa 13 Agustus 2024. (Foto Hermanto/Kabar Bireuen).

“Materi pembelajaran pun perlu dibuat selaras dengan nilai sosial budaya lingkungan agar menumbuhkan kesadaran bagi anak bahwa dirinya adalah bagian dari lingkungannya,” jelasnya.

Ketiga membangun interaksi positif antara pendidik dengan sang anak, tidak terjadi hukuman fisik, dan komunikasi yang kasar terhadap anak.

Seperti yang diketahui bersama, pembelajaran satu arah dan dilakukan dengan metode drilling bukanlah pembelajaran berkualitas karena berpotensi menimbulkan dampak negatif pada anak.

Dengan demikian, pengajar tidak boleh memaksakan kehendak sendiri dalam proses pembelajaran, tetapi harus disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing anak.

“Sesuai amanat Perpres No. 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif,” sebut Muslim.

Muslim berharap kepada para guru PAUD harus memiliki inovasi-inovasi untuk membentuk karakter dan etika yang baik terhadap anak-anak sejak dini.

“Guru PAUD begitu sangat istimewa, karena selain mendidik sejak usia dini untuk menjadi generasi muda penerus bangsa, guru PAUD juga sebagai ayah bunda peserta didik,” ujar Kepala Disdikbud Bireuen ini.

Sebelumya, Ketua pelaksana kegiatan Yusmadi. M.Pd yang juga Widyaprada Bidang PTK di Disdikbud Bireuen melaporkan, kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari (13-15/8/2024).

Disebutkan kegiatan diikuti sebanyak 130 peserta terdiri para guru PAUD dalam Kabupaten Bireuen, dalam pelatihan ini peserta dibagi dua kelas, yaitu di Aula Wisma Bireuen Jaya dan di Room Meeting Wisma Bireuen Jaya.

“Kegiatan Pelatihan Pembelajaran PAUD Berkualitas ini menghadirkan narasumber dari Prodi Paud Universitas Syiah Kuala yaitu Rosmiati, M.Pd dan Gracia Mandira, S. Pd,” sebut Yusmadi. (Hermanto)