KABAR BIREUEN – Seekor ular piton sepanjang 6,20 meter, ditangkap warga di areal kebun sawit di Dusun Alue Keumiki, Desa Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Jumat (9/3/2018) sekira pukul 09.15 WIB.

Saat ditemukan, ular piton betina tersebut sedang mengerami sekitar 200-an butir telur. Namun, telur-telur ular yang hampir menetas itu dipecahkan warga, agar tidak berkembang biak dan berbahaya bagi masyarakat.

Kini, ular piton yang ukuran badannya berdiameter sekitar seukuran batang pinang tersebut, dikurung di dalam beton bekas bak air di Desa Buket Mulia (Km 13), Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, dekat meunasah desa setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabar Bireuen, awalnya ular piton raksasa itu ditemukan Agus (32) dan M. Isa (26), warga Buket Mulia. Saat itu, mereka sedang mencari burung gelatik batu di areal kebun sawit tersebut (Krueng Simpo) yang berjarak sekitar lima kilometer dari Buket Mulia.

M. Isa yang didampingi Ketua Pemuda Buket Mulia, Mursal (34), kepada wartawan menjelaskan, ketika itu dia bersama Agus melihat ada burung gelatik batu sedang bertengger di batang bambu yang rumpunnya sudah ditebang.

“Setelah mendekat, spontan saja kami kaget. Sebab, di tengah sisa-sisa rumpun bambu tersebut, kami melihat seekor ular besar dalam posisi badannya melingkar,” ungkap M. Isa.

Lalu, dia menelepon Keuchik Buket Mulia, Razali Main, yang bergotong royong bersama warga. Kemudian, mereka langsung beramai-ramai menuju ke lokasi.

Ular itu pun berhasil ditangkap. Setelah terlebih dahulu bagian kepalanya dijerat dengan tali, agar bisa ditarik ke luar dari rumpun bambu untuk diamankan. Kemudian, ular tersebut dimasukkan ke dalam karung goni plastik. Sedangkan ratusan telurnya, dipecahkan.

Setelah itu, ular tersebut dibawa pulang ke Buket Mulia dan dikurung dalam sangkar besi. Agar lebih aman dan tempatnya agak luas, selanjutnya ular piton itu dipindahkan ke dalam bekas bak air. Bagian atasnya ditutupi dengan kawat bronjong dan papan.

Pantauan Kabar Bireuen, Jumat (9/3/2018) sore, beberapa orang datang ke sana untuk melihat langsung ular raksasa yang menghebohkan tersebut. Untuk bisa masuk ke lokasi dan melihat langsung ular itu, dipungut biaya sebanyak lima ribu rupiah per orang. Uang itu untuk sekedar biaya jaga ular dan juga membeli makanannya (ayam).

Berdasarkan informasi warga setempat, sekitar dua bulan lalu ular itu telah memangsa seekor kambing milik Abdullah (34), warga Dusun Alue Keumiki, Desa Krueng Simpo, yang tempatnya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi temuan ular piton tersebut. (Suryadi)