KABAR BIREUEN-Sanggar Meurah Intan Sekolah Penggerak UPTD SMP Negeri 1 Bireuen, Aceh, di tahun 2022 ini, kembali menoreh prestasi membanggakan.
Prestasi tersebut diperoleh pada ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SMP tahun 2022.
Dimana Sanggar Meurah Intan Sekolah Penggerak UPTD SMP Negeri 1 Bireuen ini pada ajang FLS2N cabang Festival Kreativitas Tari, secara daring maju ketingkat nasional mewakili Provinsi Aceh,
Kepala UPTD SMPN 1 Bireuen, Ibrahim Harun, S.Pd., M.S.M, Senin siang (29/8/2022) di ruangan kerjanya, kepada Kabar Bireuen membenarkan Sanggar Meurah Intan binaannya lolos di tingkat provinsi dan maju ke tingkat nasional mewakili Aceh, pada FLS2N pada cabang Kreativitas Tari.
Dijelaskan, kepastian mereka lolos ke tingkat nasional bedasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi.
“Dalam surat keputusan tersebut disebutkan dan ditetapkan UPTD SMP Negeri 1 Bireuen Aceh, mewakili Provinsi Aceh, di tingkat nasional pada ajang FLS2N tahun 2022, cabang Festival Kreativitas Tari,” jelas Ibrahim Harun.
Menurutnya, ditingkat nasional kita akan bersaing ketat dengan 68 tim peserta lainnya yang mewakili provinsi daerah masing-masing, secara daring (rekaman video berdurasi 6 menit, 55 detik).
“Dua diantaranya tim peserta dari sekolah indonesia yang ada diluar negeri, yaitu SMP Kota Kinabalu, Malaysia serta SMP Riyadh, Arabia Saudi,” sebutnya.
Dijelaskan, tari kreasi ini dikemas oleh Penata tari Muhammad Fahlevy dan Rizki Al Kausar, Penata Rias dan Busana, Lepi Iki, Penata Musik, Alief Maulana.
Menampilkan lima orang pelajar UPTD SMPN 1 Bireuen sebagai penari, yakni Intan Ananda Audiliana, Bunga Faradysa, Oja Aula Fitria, Putri Anindya dan Putri Kharunisa.
“Pada ajang nasional ini, tema tari yang kita tampilkan yaitu Seulingka,” katanya.
Menurutnya, inti dari tari ini menceritakan tentang bagaimana sikap keprihatinan para pelajar terhadap masyarakat bahkan anak muda yang mulai luntur akan kecintaanya terhadap kerajian
tradisonal.
Kerajianan tradisonal yang dimaksut, yaitu anyaman tikar, tikar adalah salah satu kerajinan lokal khas Aceh yang dibuat secara di anyam yang berbahan baku daun pandan (Seuke).
Ketika suatu kerajinan maupun potensi budaya sudah tidak diminati oleh masyarakat.
Mereka berusaha berbagaicara agar masyarakat, terkhusus anak muda supaya potensi kerajian tradisional yang dimiliki dapat dilestarikan dan dijadikan icon khas daerah kita.
“Kita berharap Sanggar Meurah Intan Sekolah Penggerak UPTD SMP Negeri 1 Bireuen ini, menjadi yang terbaik diantara yang baik,” ujarnya.
Ini sebagai bentuk kepeduliannya atas prestasi yang mereka capai tembus ke tingkat nasional mewakili Provinsi Aceh, pihak sekolah memberi reward kepada mereka yaitu berlibur di salah satu Homestay di Takengon, Aceh Tengah. (Herman Suesilo)