KABAR BIREUEN – Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar Festival Meurukon di Kabupaten Bireuen.
Acara dengan tema “Revitalisasi Seni Tutur Aceh” ini dikuti oleh 14 utusan kecamatan di Kabupaten Bireuen yang berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (25-26/3/2022).
Kadisbudpar Provinsi Aceh dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Seksi Bahasa, Azizar Mansyah, pada Pembukaan Festival Meurukon 2022, di Hotel Fajar, Bireuen, Jumat malam (25/3/2022), menyebutkan, tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut untuk membangkitkan kembali kebudayaan Aceh, sebagai peninggalan Endatu yang harus dilestarikan.
Selain itu disebutkan pembinaan seni budaya daerah, seperti Meurukon sebagai bagian kekayaan Sastra Aceh.
“Kita berharap seni Meurukon ini dapat terus berkembang dan semakin dikenal di masyarakat luas, khususnya di Kabupaten Bireuen,” kata Kadispudpar Aceh.
Ia juga mengatakan pihaknya akan terus berupaya menyelenggarakan event seni budaya di Provinsi berjulukan Serambi Mekah.
Bupati Bireuen, Dr. H. Muzakkar A. Gani, SH., MSi berharap melalui Festival Meurukon dapat mengimplementasikan nilai – nilai moral.
Sebut Bupati Bireuen Muzakkar A. Gani, Meurukon merupakan tradisi seni keagamaan yang dapat mengkaji tentang pilar – pilar keimanan dan keislaman. Apalagi, kata Muzakkar, Meurukon sudah lama berkembang di dalam masyarakat Aceh secara turun temurun, serta memiliki daya tarik tersendiri sebagai salah satu budaya lokal yang harus dilestarikan.
“Melalui Festival Meurukon ini kita harapkan dapat mengimplementasikan nilai – nilai moral bagi generasi muda,” katanya.
Bupati Bireuen dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Bidang Keistimewaan Aceh, Kerja Sama dan SDM, dr. Mukhtar, MARS, juga mengajak masyarakat untuk menjadikan budaya sebagai “marwah” dari setiap perilaku kehidupan.
“Semoga tujuan penyelenggaraan Festival Meurukon ini dapat menjadi perhatian dan tanggung jawab kita semua. Bukan hanya oleh Pemerintah Daerah, ataupun panitia penyelenggara, melainkan oleh para seniman/budayawan, pemerhati, pelaku wisata dan masyarakat semua, sehingga event ini benar-benar menjadi milik masyarakat dan berdampak positif bagi kemajuan daerah,” pungkasnya
Pemerhati Budaya di Kabupaten Bireuen yang juga Anggota Komisi VI DPR Aceh, Dr. H. Amiruddin Idris, SE., MSi pada acara itu menyebutkan, Festival Meurukon yang dilaksanakan di Kabupaten Bireuen ini untuk menjaga budaya Aceh yang bersifat islami.
Dikatakan Amiruddin Idris, Meurukon adalah menceritakan atau mengisahkan tutur kata rukun islam yang dipertunangkan atau diperlombakan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
“Intinya, Meurukon perlu dipertahankan untuk menghambat budaya asing yang tidak sesuai dengan Syariat”,sebut Amiruddin Idris.
Pada malam pembukaan Festival Meurukon itu turut hadir Anggota DPR RI, Drs. H. Anwar Idris, Anggota Komisi VI DPRA, Dr. H. Amiruddin Idris, SE.,MSi, Wakil Ketua DPRK Bireuen, Suhaimi Hamid, S.Sos, Ketua DKA Bireuen, H. Mukhlis, AMd, para camat, dan sejumlah keuchik.
Adapun peserta yang ikut pada festival Meurukon tersebut adalah utusan dari Kecamatan Kutablang, Jeumpa, Juli, Samalanga, Makmur, Jangka, Gandapura, Kuala, Simpang Mamplam, Peudada, Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, Peusangan dan Jeunieb. (Rizanur)