KABAR BIREUEN- Sejak hari meugang pertama (20/8/2018) hingga hari keempat Lebaran Idul Adha ratusan keluarga narapidana dan tahanan banjiri Rutan Bireuen.
Para pengunjung Rutan Bireuen terdiri dari orang tua, isteri, anak, abang, adik keluarga para napi dan tahanan yang masih menjalani hukuman di Rutan Bireuen.
Plh Kepala Cabang Rutan Bireuen Fauzi,SH menjelaskan hal itu menjawab pertanyaan Kabar Bireuen di ruang kerjanya Sabtu (25/8/2018).
Dikatakan, setiap hari meugang dan hari raya merupakan hari ritual yang sangat penting bagi masyarakat Aceh.
Karena itu sejak hari meugang pertama, pimpinan Rutan beserta seluruh petugas di hari baik bulan baik memberikan pelayanan terbaik bagi keluarga napi dan tahanan, untuk mengunjungi napi dan tahanan keluarganya yang masih menjalani hukuman di Rutan Bireuen.
Dihari megang pertama pihak Rutan memasak daging megang di dapur umum alakadarnya untuk memenuhi tradisi hari meugang bagi masyarakat Aceh.
Pelayanan terhadap para keluarga napi dan tahanan yang mengunjungi para napi dan tahanan Rutan Bireuen terdiri dari isteri, anak, orang tua mulai pagi hari hingga pukul 17.00 WIB tanpa mengabaikan peraturan dan ketentuan-ketentuan bagi para keluarga yang berkunjung.
Hingga Sabtu (25/8-2018), sebut Fauzi, penghuni Rutan Bireuen tak pernah surut sudah over kapasitas mencapai 347 orang, terdiri dari Napi 271 orang, tahanan 76 orang, napi wanita 7 orang dan tahanan wanitaĀ satu orang.
Kapasitas Cabang Rutan Bireuen 80 orang, yang ditampung sekarang sudah over kapasitas mencapai 347 orang sehingga kondisi kamar tempat tidup napi dan tahanan sudah seperti ikan pepes.
āRuangan kamar tidur yang trsedia hanya untuk 80 orang sudah sangat kekurangan, pihak pimpinan Rutan terpaksa memakai ruang musalla, teras musalla Rutan, ruang tamu, sebagai tempat tidur narapidana dan tahanan pria,ā ungkap Fauzi.
Ditempat terpisah, Kabar Bireuen yang berbincang-bincang dengan salah seorang napi Tgk Suhaimi yang menjalani hukuman empat tahun mengatakan, sudah hampir empat tahun dia menjalani hukuman di Rutan Bireuen, pihak Pemkab Bireuen maupun DPRK setempat tidak pernah memberikan daging meugang dan daging qurban untuk para napi dan tahanan dimasak di dapur umum Rutan.
Dikatakan, penghuni binaan Rutan Bireuen adalah warga Bireuen yang sangat miskin dalam berbagai kebutuhan selama menjalani hukuman.
Konon lagi di Hari Raya Idul Qurban para penghuni Rutan yang berjumlah 347 orang, seharusnya mendapat 3 orang sapi qurban, baik dari Pemkab Bireuen, DPRK untuk penghuni Rutan.
Jangankan 3 ekor sapi qurban satu kilo daging qurbanpun selama empat tahun dia menjalani hukuman belum pernah menikmati daging qurban dari Pemkab dan DPRK Bireuen.
āPuluhan ekor sapi yang disembelih di Bireuen banyak mendapat bagian bagi orang-orang yang berada bukan fakir miskin, sehingga penyaluran daging qurban masih banyak yang tidak tepat sasaran,ā ujar Tgk Suhaimi. (H.AR Djuli)
Ā
Ā