![IMG-20210304-WA0055](https://kabarbireuen.com/wp-content/uploads/2021/03/IMG-20210304-WA0055-696x276.jpg)
KABAR BIREUEN – Pimpinan Daerah (Pimda) 138 Tapak Suci Putra Muhammadiyah Lhokseumawe meluncurkan buku saku keilmuan ragawi untuk siswa.
Buku Saku ini dibuat untuk 5 tingkatan, yaitu Siswa Dasar, Siswa Satu, Siswa Dua, Siswa Tiga dan Siswa Empat.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Pimda 138 Tapak Suci Kota Lhokseumawe, Ustaz Zainuddin Amir SAg PMa di Ruang Serbaguna SD Negeri 1 Banda Sakti Lhokseumawe, Senin (1/3/2021)
Acara pendistribusian buku saku dan penandatanganan Nota Kesepahaman bersama Ketua Departemen Pembina Organisasi dan Kader, Muhammad Rajib CHt KDs, dihadiri Ketua Dewan Pelatih, Junadi KUa, Sekretaris Umum, Wydo Wahyudi Siregar, SHI MPd KMdy, dan Ketua Departemen kepelatihan, Doni Nardi, KUa.
Dalam kegiatan pendistribusi buku saku untuk Cabang TSPM di Lhokseumawe dan Aceh Utara, Ustaz Zainuddin Amir menjelaskan, sebagai salah satu integrasi pelatih Cabang Tapak Suci Pemuda Muhammadiyah (TSPM) dan kader dalam mendidik keilmuan ragawi kepada siswa siswi, diharapkan agar lebih terarah dalam membina semua siswa di Cabang TSPM masing masing sesuai dengan kurikulum keilmuan Tapak Suci Nasional.
Seterusnya, Ustaz Zainuddin Amir menyebutkan, bahwa buku saku ini nantinya memiliki peran strategis sebagai pelaksana implementasi keilmuan ragawi dalam pelaksanaan UKT siswa.
Ustaz itu berharap dengan diterbitkan buku saku siswa maka siswa dapat terstimulasi untuk mengolah akalnya, menggugah prakarsanya, dan menciptakan kiat-kiat dalam mengimplementasi jurus jurus ragawi sesuai dengan tingkatan dan kurikulum Tapak Suci nasional.
“Ilmu beladiri tapak suci adalah ilmu untuk kesejahteraan dunia dan akhirat yang berdasarkan prinsip – prinsip beladiri, yaitu membela diri sendiri, dan apabila mampu juga dapat membela orang lain,” ujarnya.
Sementara Ketua Departemen Pembinaan Organisasi dan Kader, Muhammad Rajib, CHt KDs pada kesempatan itu menjelaskan, bahwa dengan diterbitkannya buku saku ini, siswa dapat lebih mudah mempelajari keilmuan ragawi Tapak Suci, karena Ilmu beladiri Tapak Suci mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan Perguruan Pencak Silat yang lain.
“Tapak Suci merupakan Pencak Silat murni tradisional, karena menghimpun berbagai ilmu pencak silat,” sebutnya.
Berikutnya juga dijelaskan, ilmu beladiri Tapak Suci termasuk aliran rasional, yang memanfaatkan kemampuan akal, dengan memfungsikan kegunaan fisik beserta perangkatnya yang ada dalam tubuh manusia.
Lebih lanjut, Muhammad Rajib, menerangkan buku saku merupakan program prioritas yang paling diutamakan untuk dilaksanakan sebagai alat ukur kunci dalam menilai keilmuan ragawi siswa sesuai dengan tingkatnya.(Rizanur)