KABAR BIREUEN– Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bireuen sejaka kamis Siang (13/12/2018) menyebabkan kawasan Peudada kembali dilanda banjir dengan ketinggian air 80 cm sampai 1 meter.

sejumlah kawasan terendam banjir seperti Cot Kruet, Blang Rangkuluh, Tanjong Selamat, Jaba, Tgk Dibathon, Dayah Mon Ara, Pulo Ara, Sawang, Hagu, Blang Beururu, Alue Gandai, Meunasah Alue, Blang Geuleumpang, Alue Keutapang  serta Alue Sijuek.

Di Desa Tanjong Selamat, air mulai meningkat dan banyak warga terjebak di dalam rumah, akses ke desa tersebut juga tidak bisa dilalui akibat air di jalan memcapai 1 meter.

Tanggul Paya Sikameh, kecamatan peudada patah dan air mulai meluap ke permukiman warga.

Kondisi Air Krueng Peuadada meningkat dan arus kencang membawa material sampah dan kayu.

A.Rahman, warga Alue Sijuek kepada wartawan menyebutkan,  akibat jebolnya tanggul Irigasi beberapa waktu.

Tanggul irigasi yang putus 30- 40 meter  tersebut, katanya,  belum sempat diperbaiki atau dilakukan tanggap darurat oleh Pemerintah kabupaten Bireuen. Sehingga banjir  kembali melanda desanya.

“Akibat banjir yang melanda pada hari ini banyak kerusakan dan kerugian yang kami alami. Termasuk padi yang baru sempat ditanam sudah dibawa air yang begitu cepat terjangannya.Ini bisa mengakibatkan gagal panen,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, sebutnya, banjir juga merendam 80 rumah warga .

Warga lainnya, Mursalin  yang sehari-hari merupakan pengusaha pembibitan jernang, harus menanggung kerugian puluhan juta. Karena Bibit yang baru disemai terbawa air.

“Saya rugi ratusan juta, bibit jernang bayang baru disemai terbawa air,, Kami mohon ada perhatian Pemkab Bireuen kepada kami yang menngeluti usaha ini,” harapnya.

Harapan yang sama disampaikan M.Nur Nurdin juga yang sering disapa Kodam, dia berharap kepada Pemerintah agar tidak tutup mata akibat banjir yang melanda Peudada.

“Jangan biarkan warga menderita akibat kurang peduli Pemkab dan dinas terkait,” harapnya. (Ihkwati)