KABAR BIREUEN – Memaknai kembali hikmah peristiwa Isra’ dan Mi’raj, Pemerintah Kabupaten Bireuen melalui Dinas Syariat Islam, menggelar Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, 1438 H/2017 Masehi.
Peringatan yang menggangkat tema “Mari Kita Tingkatkan Amalan Salat Dalam Kehidupan” dibuka Asisten I Mursyid, SP mewakili Bupati Bireuen, Rabu. (26/4/2017) di Masjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen.
Selain mengagendakan do’a bersama, shalawat dan zikir, juga diisi dengan tausiah agama yang disampaikan Tgk. H. Nuruzzahri Yahya atau akrab disapa Waled Nu, salah seorang ulama kharismatik Aceh,
Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan honorarium triwulan I dari Januari – Maret 2017, kepada imum syiek, muazzin, bilal 181 mesjid di Bireuen sebanyak 453 orang penerima.
Mursyid dalam inti sambutan tertulis mengatakan, peringatan Isra’ Mi’raj yang digelar setiap tahun ini, bukan sekedar acara seremonial belaka. Seyogyanya peringatan hari besar Islam Isra Mi’raj ini, menjadi momentum untuk mengoreksi dan mengevaluasi diri. Terutama, menyangkut salat yang kita laksanakan selama ini.
“Mari kita perbaiki dan tingkatkan mutu salat, karena salat merupakan tiang agama yang wajib dikerjakan oleh setiap umat Islam yang baligh berakal,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Syariat Islam Bireuen. H. Jufliwan M Ali, SH., MM, mengatakan, tujuan kegiatan ini dilaksanakan, selain mensosialisasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, juga nilai-nilai Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dapat terimplementasikan.
Dikatakannya, melalui peringatan Isra Mi’raj ini diharapkan bagi seorang muslim menyadari bahwa ibadah salat adalah ruh segala ibadah sarana komunikasi langsung antara sang khalik dengan makhluknya maka sungguh rugi dan celakalah orang-orang yang menyia-nyiakan salat.
Sementara itu,Tgk. H Nuruzzahri Yahya, dalam inti ceramahnya menceritakan tentang betapa agungnya kisah perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
“Suatu peristiwa besar yang tidak akan pernah lagi terulang sampai hari kiamat nanti,” paparnya.
Menurut Waled Nu, begitu jauhnya nabi kita menjemput salat, yang bermakna sangat pentingnya melaksanakan salat lima waktu bagi seorang muslim.
“Tentu kita harapkan dari kegiatan ini, dapat diambil hikmah dan teladannya bagi kita semua,” ungkapnya.
Kegiatan ini dihadiri unsur Forkopimda Bireuen, Forkopimcam, tokoh Agama, Dinas, Badan, Kantor, pegawai/honorer, para imum mesjid, muazin dan bilal masjid beserta undangan lainnya. (Herman Suesilo)