KABAR BIREUEN– The Aceh Institute melaksanakan Strategic Planning VI/2022, Sabtu (19/3/2022) di Kryad Muraya Hotel.

Direktur Eksekutif The Aceh Institute,  Dr Fajran Zain menyebutkan, Stategic Planning (SP) adalah agenda periodik lembaga dan merupakan forum tertinggi untuk melakukan evaluasi dan kebijakan umum lembaga.

“Dalam periode terakhir, kepengurusan telah berhasil mengembalikan performa lembaga back in track, karena dulunya Aceh Institute (AI) memang dikenal sebagai lembaga referensi. Kita telah mendorong AI masuk kembali ke dalam mainstream sosial dan politik di Aceh,” jelasnya.

SP dengan beberapa agenda yaitu laporan pertanggungjawab kepengurusan masa kepimpinan Fajran Zain, yang LPJ nya diterima oleh para pembina yaitu Nazamuddin, Fuad Mardhatillah, Otto Syamsuddin Ishak, Saiful Mahdi, Lukman Age, Risman A Rachman, Waktar.

Kemudian pemilihan dan penetapan Direktur AI periode selanjutnya 2022-2025 yaitu terpilih Muazzinah Yacob dan Ketua Dewan Pembina yaitu Fuad Mardhatillah dan sekretaris Lukman Age

Pada sesi penutupan yaitu Strategic Planning yang mengundang AI Affiliated selain pembina dan pengurus untuk mendapatkan masukan dan perumusan kebijakan umum garis-garis besar haluan organisasi yang nantinya menjadi rekomendasi untuk rencana kerja AI berikutnya.

Sementara itu, Direktur The Aceh Institute yang baru, Muazzinah Yacob, Bsc, MPA mengatakan, AI baru pertama kali adanya Direktur Perempuan.

Ini, katanya, merupakan hal yang penting sebagai wujud AI lembaga yang memberi “ruang” pada kepemimpinan perempuan.

“Program yang akan dijalankan tentu terkait manajemen internal terlebih dahulu dan adanya rencana kerja jangka pendek dan panjang,” sebutnya.(REL)